Mahasiswa Palembang penghina ojek daring minta maaf

id mahasiswa minta maaf, mahasiswa hina tukang ojek, gojek, tukang ojek, mahasiswa ubd, ojek daring, ojek online

Mahasiswa Palembang penghina ojek daring minta maaf

Mahasiswa UBD Palembang meminta maaf secara terbuka di hadapan pengemudi ojek daring yang melakukan aksi unjuk rasa di kampus UBD. (Foto Antarasumsel.com/17/Yudi Abdullah)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta di Palembang, Sumatera Selatan, yang membuat percakapan di media sosial yang isinya memuat kalimat menghina pengemudi ojek daring meminta maaf.

Permohonan maaf diungkapkan secara langsung oleh mahasiswa Universitas Bina Darma (UBD) Palembang Redi Oktar di hadapan ratusan pengemudi ojek daring yang melakukan aksi unjuk rasa secara damai di depan kampus UBD Palembang, Senin.

Pernyataan permohonan maaf itu disampaikan Redi didampingi sejumlah dosen dengan pengamanan ketat personel Polresta Palembang yang dimpimpin oleh Kompol Mayestika Hidayat.

"Saya atas nama pribadi memohon maaf kepada seluruh pengemudi ojek daring yang ada di Kota Palembang dan daerah lainnya, pernyataan dalam status instagram yang dinilai ada kata-kata penghinaan terhadap profesi ojek daring di luar kesadaran dan tidak disengaja," ujarnya.

Setelah menyampaikan permohonan maaf itu, mahasiswa bersangkutan diamankan ke dalam kampus, dan pengemudi ojek daring membubarkan diri dengan tertib meskipun kurang puas dengan permintaan maaf.

Pengurus Paguyuban Ojek Daring Palembang Sidat pada saat melakukan aksi menyatakan dia bersama rekan-rekan seprofesinya melakukan aksi unjuk rasa di kampus UBD untuk meminta pertanggungjawaban mahasiswa yang dinilai telah menghina profesi mereka.

Dalam aksi itu mereka meminta mahasiswa bersangkutan untuk meminta maaf secara terbuka kepada pengemudi ojek dan pihak UBD Palembang menjatuhkan sanksi berupa pemecatan sebagai mahasiswa.

Permintaan maaf yang dilakukan mahasiswa secara langsung dan pernyataan untuk memproses mahasiswa dengan sanksi sesuai dengan ketentuan oleh dosen UBD di hadapan peserta aksi unjuk rasa bisa diterima sebagian besar pengemudi ojek dan meredakan kemarahan mereka.

Peristiwa tersebut semoga bisa menjadi pelajaran bagi mahasiswa bersangkutan dan masyarakat lainnya secara umum untuk tidak melecehkan/menghina profesi ojek, katanya.

Perwira Polresta Palembang Kompol Mayestika Hidayat pada kesempatan itu meminta kepada pengemudi ojek daring untuk menerima permintaan maaf mahasiswa tersebut dan tidak melakukan aksi lanjutan yang dapat menggaggu keamanan dan ketertiban masyarakat.

Aksi damai yang dilakukan pengemudi ojek daring di kampus UBD secara damai merupakan bukti pengemudi ojek adalah orang-orang yang terpelajar, taat hukum, dan bisa diajak bicara dengan kepala dingin untuk menyelesaikan suatu permaslahan, kata Mayestika.