Jamkrida Sumsel bidik proyek infrastruktur

id Jamkrida, Jaminan Kredit Daerah, jaminan uang, kredit, Kawasan Ekonomi Khusus, PT Jamkrida Sumsel, Dian Askin Hatta, pertumbuhan ekonomi

Jamkrida Sumsel bidik proyek infrastruktur

Dirut PT Jamkrida, Askin Hatta. (ANTARA Sumsel/Yudi Abdullah)

Palembang (ANTARA Sumsel) - PT Jaminan Kredit Daerah (Jamkrida) Sumatera Selatan membidik proyek infrastruktur karena daerah ini akan membuka Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api dan menggelar perhelatan Asian Games XVIII tahun 2018.

Direktur PT Jamkrida Sumsel Dian Askin Hatta di Paembang, Senin, mengatakan, sementara ini perusahaan telah mendapatkan klien dengan nilai proyek Rp1 trilun dan penjaminan Rp50 miliar.

"Dari proyek ini saja, Jamkrida meraih untung Rp400 miliar. Namun, nilai Rp400 miliar ini tidak penuh karena kami juga menjaminkan diri ke pihak asuransi," kata Dian seusai peresmian kantor baru di Jalan Kapten A Rivai.

Ia mengatakan peluang untuk meraup laba sangat terbuka di masa datang seiring dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi di Sumsel, yang mana pada triwulan III/2017 mencatat 5,56 persen atau di atas rata-rata nasional 5,06 persen.

Jamkrida Sumsel saat ini menjajaki peluang menjadi penjamin proyek Pasar Cinde, Gedung UIN Raden Fatah, dan Masjid Sriwijaya.

Hanya saja, perusahaan terkendala modal karena sejauh ini hanya bersumber pada suntikan dari Pemeritah Provinsi Sumatera Selatan.

"Dengan modal yang ada saat ini aja kami sudah mencetak laba Rp3 miliar tahun ini atau meningkat dari capaian tahun lalu hanya Rp900 miliar. Jika saja kami diberikan modal Rp100 miliar maka jaminan yang bisa diberikan bisa Rp1 triliun," kata dia.

Sementara itu, Asisten Bidang Kesra Ahmad Najib mengatakan pemprov pada prinsipnya siap menambah suntikan modal karena peluang Jamkrida untuk berkembang di masa datang sangat terbuka.

"Kami akan melihat progresnya usahanya dulu, sama seperti suntikan modal yang kami berikan ke Bank Sumsel Babel, dan BUMD lainnya," kata dia.

Ia mengharapkan pemerintah mengharapkan Jamkrida juga menggarap segmen UMKM atau tidak terpaku pada sektor infrastruktur.

Kalangan usaha kecil ini sangat perlu dibantu mengingat kerap kesulitan mendapatkan modal lantaran tidak memiliki jaminan. Dengan adanya Jamkrida yang bertindak sebagai penjamin, diharapkan kalangan UMKM terpikat untuk memanfaatkan momen Asian Games.

"Tinggal lagi bagaimana caranya memperluas akses kalangan UMKM ke Jamkrida. Sebaiknya jemput bola," kata dia.

Performa Jamkrida cukup baik pada tahun ini dengan mencatat imbal jasa penjaminan per Oktober Rp15 miliar.

Bisnis ini diperkirakan makin moncer di tahun mendatang karena ada dorongan kebijakan pemerintah yakni aturan baru mengenai pelarangan pihak asuransi terhadap kredit perbankan pada 2019.