Sejumlah penerbangan ke Ngurah Rai Bali dibatalkan

id bandara ngurah rai, penerbangan ke bali dibatalkan, bandara, bandara soekarno hatta, dampak abu vulkanik bandara ngurah raiditutup

Sejumlah penerbangan ke Ngurah Rai Bali dibatalkan

Dokumentasi - Pemandangan dari dalam kabin pesawat terbang di arena menuju apron Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Banten. (ANTARA FOTO/Andika Wahyu)

Jakarta (ANTARA Sumsel) - Sejumlah jadwal penerbangan dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta Indonesia ke Bandara Ngurah Rai, Denpasar, dibatalkan, Senin pagi, dampak dari erupsi Gunung Agung di Pulau Bali.

Wartawan Antara yang mengikuti rombongan Humas Kementerian PUPR mengalami pembatalan jadwal penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta, Senin pagi.

Rombongan awalnya dijadwalkan berangkat dengan maskapai Garuda Indonesia dari Soekarno-Hatta pada pukul 05.40 WIB ke Ngurah Rai, yang kemudian dilanjutkan dengan jadwal penerbangan menuju Bandara Eltari, Kupang.

Namun setelah pengumuman penundaan beberapa waktu kemudian pada sekitar pukul 06.30 WIB, calon penumpang mendapat kepastian bahwa jadwal penerbangan tersebut dibatalkan

Selain pengumuman pembatalan melalui pengeras suara di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, penyiaran pengumuman pembatalan juga dilakukan melalui sms nomor ponsel penumpang.

Dalam pengumuman pembatalan tersebut disebutkan permintaan maaf karena jadwal penerbangan dibatalkan atau tidak beroperasi dan para penumpang bisa menghubungi Customer Service Bandara atau menghubungi petugas konter check-in.

Sebagaimana diwartakan Antara di Bali, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, tutup sementara karena terdampak abu vulkanik setelah Gunung Agung di Kabupaten Karangasem erupsi, Senin.

Sementara itu, Kepala Bidang  Mitigasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), I Gede Suantika mengatakan Gunung Agung terus mengalami tremor nonharmoni cukup besar dengan amplitudo 1-10 mm (dominan 1-2 mm), Senin dini hari.

"Secara visual segi kegempaan dari seluruh stasiun PVMBG di sekeliling Gunung Agung merekam tremor nonharmoni cukup besar mulai Minggu (26/11) malam hingga saat ini," kata  Kepala Bidang Mitigasi PVMBG, I Gede Suantika saat ditemui di Pos Pemantauan Gunung Agung, Desa Rendang, Karangasem, Senin.

Ia mengatakan, beberapa jam kemudian terjadi volume lava yang melalui pipa magma jauh lebih besar dari sebelumnya (over skil) sehingga terjadi tremor yang dialami gunung setinggi 3.142 mdpl ini.