BKKBN Sumsel dorong Pemda kembangkan kampung KB

id bkkbn, kampung kb, keluarga berencana, dua anak cukup, pemerintah daerah, Dani Saputra, Organisasi Perangkat Daerah

BKKBN Sumsel dorong Pemda kembangkan kampung KB

Dokumentasi- Pencanangan kampung KB tiap kecamatan (ANTARA Sumsel/Aziz Munajar/17)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Sumatera Selatan mendorong pemerintah daerah mengembangkan Kampung Keluarga Berencana sebagai upaya mengendalikan laju pertumbuhan penduduk.

"Hingga November 2017 ini semua daerah sudah memiliki Kampung Keluarga Berencana (KB) namun jumlahnya masih sangat sedikit, seperti di Kabupaten Musi Banyuasin hanya ada satu Kampung KB," kata peneliti Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sumatera Selatan Dani Saputra, di Palembang, Kamis.

Menurut dia, melihat fakta keberadaan Kampung KB di provinsi yang memiliki 17 kabupaten dan kota ini masih sangat sedikit, pihaknya berupaya melakukan koordinasi dengan BKKBN kabupaten/kota.

Melalui koordinasi itu, diharapkan bisa dijalankan program percepatan pengembangan Kampung KB bersinergi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait lainnya.

Dengan bersinergi, berkolaborasi dan saling mendukung satu sama lain jumlah Kampung KB diharapkan dalam waktu dekat bisa berkembang sesuai dengan target yang diharapkan.

Sinergi antarOPD di kabupaten/kota, tidak hanya dalam melakukan pengembangan jumlah Kampung KB tetapi juga dalam mengisi berbagai kegiatan yang dapat memotivasi masyarakat mengikuti program pengendalian laju pertumbuhan penduduk, katanya.

Dia menjelaskan, untuk memotivasi masyarakat berpartisipasi menyukseskan program KB di provinsi berpenduduk sekitar 8,6 juta jiwa itu, pihaknya berupaya menggalakkan sosialisasi manfaat mengikuti program KB.

Manfaat mengikuti program KB, selain dapat mencegah pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali, juga bermanfaat meningkatkan kesehatan ibu dan anak, menghindari kehamilan yang tidak dinginkan, meningkatkan kesejahteraan keluarga, menurunkan angka kematian ibu dan anak (maternal), serta meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM), ujarnya.