Puskesmas Sungai Are kesulitan angkut obat ke lokasi longsor

id puskesmas kesulitan angkut obat, oku selatan longsor, sulit transportasi, tanah longsor, longsor, distribusi obat-obatan

Puskesmas Sungai Are kesulitan angkut obat ke lokasi longsor

Dokumentasi - Warga Desa Cukohnau dan Desa Sadau Jaya Kecamatan Sungai Are Kabupaten OKU Selatan, membersihkan tanah longsor. Akibat longsor pada pada Kamis (9/11), menelan enam korban meninggal (ANTARA Sumsel/17/ist/Edo Purmana)

....Saat ini masyarakat mulai kesulitan untuk mendapatkan akses layanan kesehatan di luar daerah, khususnya pasien yang membutuhkan rujukan dari puskesmas....
Muaradua (ANTARA Sumsel) - Petugas Puskesmas Sungai Are, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Sumatera Selatan, kesulitan mengangkut obat-obatan untuk memenuhi kebutuhan pasien korban tanah longsor di wilayah itu beberapa waktu lalu.

"Saat ini kami kesulitan mengangkut obat-obatan karena jalan menuju puskesmas rusak akibat longsor," kata Kepala UPTD Puskesmas Sungai Are Erson di Muaradua, Selasa

Untuk memenuhi persediaan obat di puskesmas setempat, pihaknya terpaksa harus menggunakan jasa masyarakat guna mengangkut kebutuhan tersebut. 

"Dalam mengangkut obat-obatan kami menggunakan jasa angkut kuli panggul karena akses menuju ke puskesmas tidak bisa dilewati kendaraan akibat longsor," katanya.

Bahkan, kata dia, pasien gawat darurat yang dirujuk ke rumah sakit harus ditandu untuk keluar dari Sungai Are karena kendaraan tidak bisa menjangkau daerah itu.

"Saat ini masyarakat mulai kesulitan untuk mendapatkan akses layanan kesehatan di luar daerah, khususnya pasien yang membutuhkan rujukan dari puskesmas," ungkapya.

Kerusakan jalan penghubung menuju? Simpang Luas, Kecamatan Sungai Are juga berdampak pada aktivitas pelajar SD hingga SMA dari Desa Cokohnau dan sekitarnya. Mereka harus jalan kaki sejauh lebih dari lima kilometer untuk ke sekolah.

"Akibat jalan itu rusak parah, anak-anak dari Desa Cokohnau menuju sekolah berjalan kaki setiap pagi tidak bisa menggunakan sepeda motor seperti biasanya," kata Parman, seorang warga setempat.

Dia mengatakan akibat bencana alam pada Kamis (9/11) tersebut, sejumlah ruas jalan di wilayah itu hancur sehingga memutus akses perlintasan masyarakat di delapan desa di Kecamatan Sungai Are. 

Ribuan keluarga dari delapan desa itu, yakni Desa Simpang Luas, Pecah Pinggan, Sebaja, Sadau Jaya, Ujan Mas, Pulau Kemuning, Tanah Pilih, dan Desa Guntung Jaya terancam terisolasi akibat putusnya akses jalan penghubung tersebut.

"Tidak hanya mengakibatkan terisolir namun ancaman perekonomian warga, khususnya di delapan desa, nyaris terhenti karena pasokan pangan pengiriman hasil komoditi ke luar Sungai Are menjadi sangat sulit dilakukan," ujarnya.