Harga karet di Kabupaten OKU kembali anjlok

id harga karet anjlok, harga karet kembali turun, petani karet, karet, kebun karet, getah karet, karet oku anjlok

Harga karet di Kabupaten OKU kembali anjlok

Dokumentasi - Petani menyadap getah karet di kawasan perkebunan di Kabupaten Banyuasin, Sumsel, Rabu (5/4). Komoditas karet mendominasi ekspor Sumatra Selatan dengan nilai mencapai Rp27 triliun. (ANTARA Sumsel/Feny Selly/Ag/17)

Baturaja  (ANTARA Sumsel) - Harga getah karet di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan kembali anjlok yaitu Rp8.000 perkilogram atau turun dari sebelumnya Rp9.300 perkilogram.

"Malah sebelum harga Rp9.300 per kilogram (Kg), nilai jual getah karet bulanan di tingkat pengepul mencapai Rp9.600," kata Ganda (36) petani asal Desa Belatung Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) di Baturaja, Senin.

Dia mengatakan, anjloknya harga secara bertahap tersebut terjadi sejak sebulan terakhir sehingga berdampak terhadap perekonomian masyarakat khususnya petani karet di Kecamatan Lubuk Batang itu.

"Dalam kurun waktu sebulan sejak September 2017 terjadi penurunan harga sebanyak tiga kali yaitu dari Rp9.600 per kg turun Rp9.300 per kg dan terakhir diangka Rp8.000 perkilogram," jelasnya.

Ia berharap, harga dapat kembali normal seperti sebelumnya kisaran Rp10.000 per Kg, bahkan diharapkan nilai jual bisa seperti beberapa tahun lalu yaitu Rp18.000 per Kg sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan para petani di wilayah itu.

"Untuk harga getah karet mingguan masih stabil antara Rp6.500-Rp6.800 perkilogram," ungkapnya.

Ketua Fraksi DPRD OKU, Robi Vitergo saat dikonfirmasi secara terpisah menyikapi anjloknya harga jual getah tersebut mengatakan bahwa pihaknya bersama pemerintah daerah setempat akan berupaya membantu petani karet untuk mendongkrak nilai jua jenis komoditas itu.

"Petani mengharapkan harga karet bisa naik dan stabil dengan harga Rp10.000 per kg. Dengan demikian bisa berdampak baik bagi petani karet guna mendongkrak perekonomian," ungkapnya.

Ia juga berharap kepada pemerintah setempat dapat mengambil sikap dan melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan hasil dan kualitas produksi karet petani.