Kelompok kriminal bersenjata di Mimika propaganda di medsos

id polisi, kelompok bersenjata, mimika, tni, polri

Kelompok kriminal bersenjata di Mimika propaganda di medsos

Ilustrasi --- Anggota polisi bersenjata lengkap melakukan penyisiran memburu kelompok sipil bersenjata di salah satu kawasan, Kuta Baro, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Selasa (5/5). (ANTARA FOTO/Ampelsa)

Timika (ANTARA Sumsel) - Jajaran Polres Mimika mengaku tidak menggubris adanya propaganda kelompok kriminal bersenjata (KKB) wilayah Tembagapura melalui media sosial yang menyatakan ingin melakukan perang terbuka dengan aparat mulai dari lokasi tambang terbuka Grasberg hingga Pelabuhan Portsite Amamapare.

Kapolres Mimika AKBP Victor Dean Mackbon di Timika, Rabu, mengatakan tayangan pernyataan sikap KKB melalui media youtube maupun akun facebook merupakan salah satu bentuk propaganda KKB untuk menunjukkan jati diri atau identitas mereka ke dunia luar.

Namun hal itu tidak menyurutkan langkah aparat untuk melakukan upaya penegakkan hukum atas berbagai peristiwa teror penembakan dan tindak kriminalitas lainnya yang telah dilakukan kelompok tersebut.

"Silahkan saja, itu cara-cara mereka melakukan propaganda. Yang jelas, ini kelompok kriminal bersenjata yang sudah bisa dilihat aksinya. Mereka melakukan penembakan kepada masyarakat sipil bahkan sampai melakukan pemerkosaan. Ini orang-orang yang melanggar aturan dan pelaku kriminal," tegas Victor.

Victor tak menampik jika kelompok bersenjata yang diperkirakan berjumlah 30-50 orang dan memiliki 10-15 pucuk senjata api itu masih berafiliasi dengan KKB pimpinan Ayub Waker.

"Kalau dilihat link-upnya jelas ke sana. Namun kelompok-kelompok ini jumlahnya banyak dan memiliki misi yang berbeda-beda. Apapun nama kelompoknya, yang jelas orang-orang ini mengganggu kamtibmas dalam wilayah NKRI sehingga kita menamakan mereka pelaku kriminal bersenjata," jelas Victor.

Hingga kini, terdapat seribuan warga sipil terjebak di perkampungan sekitar Kota Tembapura seperti Utikini Lama, Kimbeli, Waa-Banti, Opitawak hingga Aroanop membutuhkan evakuasi segera dari kampung mereka yang kini dalam kendali KKB.

Beberapa tempat telah disiapkan di Kota Timika guna menampung warga yang nantinya dievakuasi dari Tembagapura seperti Graha Eme Neme Yauware, Gedung Tongkonan dan Sekretariat Kerukunan Keluarga Jawa Bersatu (KKJB) di Jalan Budi Utomo Ujung.

"Ada beberapa tempat yang sudah kita siapkan sebagai alternatif untuk menampung warga yang akan dievakuasi dari Tembagapura. Kami harapkan semua pihak baik TNI-Polri maupun Pemda harus berperan untuk hadir di tengah masyarakat agar permasalahan ini segera bisa teratasi," kata Victor.