Peluang bisnis hotel berkonsep syariah

id hotel, wisata, wisata halal, pariwisata, syariah, hotel syariah, konsep hotelsyariah

Peluang bisnis hotel berkonsep syariah

Ilustrasi---Replika Kabah di kawasan embarkasi terpadu Provinsi Sumsel di Palembang.(Antarasumsel.com/Feny Selly/Ag/17) ()

Pekanbaru (ANTARA Sumsel) - Hotel berbintang yang mengusung konsep syariah di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau semakin tumbuh dari waktu ke waktu sejalan dengan tingginya minat keluarga dalam mendapatkan tempat istirahat yang sesuai tuntunan agama.

"Kalau untuk di hotel Syariah Sri Indrayani yang berbintang tiga ini kita sejak dua bulan terakhir menerapkan konsep syariah dan alhamdulillah terdapat peningkatan tamu hotel menjadi 70-80 persen dari sebelumnya hanya 40-50 persen pada pertengahan tahun 2017," kata Merza Gamal pemilik hotel di Pekanbaru, Senin.

Di Kota Pekanbaru sendiri beberapa hotel berbintang yang menerapkan prinsip syariah seperti Hotel Zaira, D'Lira, Stefani serta Hotel Syariah UIN Suska. Ada juga hotel yang menamakan diri hotel halal seperti Hotel Pessona.

Pembangunan infrastruktur yang marak dilakukan seperti jalan tol Pekanbaru-Dumai hingga Sumatera Utara, serta Padang Pekanbaru serta tol Sumatera diyakini nantinya akan mampu meningkatkan tamu maupun wisatawan sehingga hotel berkonsep syariah juga makin diminati. (M027)

Menurut Merza, hotel syariah banyak diminati tamu terutama pasangan suami istri serta keluarga yang membawa anak-anak dalam menghindari si anak dari pandangan yang tidak pantas.

Hotel syariah hanya menerima tamu dari pasangan suami istri dan keluarga. Hotel ini tidak menyediakan minuman keras, anggur, musik hidup dan di kamar disediakan perlengkapan ibadah maupun kitab suci, mushalla serta tempat bersuci dengan air yang cukup.

Bila dilihat dari pertumbuhan hotel berbintang yang sangat pesat di Kota Pekanbaru, sementara disisi lain wisatawan masih minim begitu juga dengan kegiatan konvensi, maka tingkat hunian di hotel syariah ini terbilang cukup tinggi.

Hotel syariah di Kota Pekanbaru menurut Merza yang juga penulis buku-buku syariah dan ekonomi Islam itu akan makin berkembang sejalan dengan terus meningkatkan pemahaman agama dan keinginan orang untuk menjalankan agamanya secara kaffah.

"Persaingan di hotel syariah ini kecil, sementara pangsa pasarnya besar," ujar
Merza yang sebelumya lama berkarir di perbankan syariah itu.

Ia menyatakan menerapkan konsep keluarga di hotelnya sehingga orang yang menginap merasakan suasana seperti saat dirumah. Bangunan hotel juga vertikal dan lahan pekarangan serta taman cukup luas.

Dalam memasarkan hotel, ia juga menggunakan media sosial serta pemasaran online. Hotelnya sudah bekerja sama dengan traveloka dan kini tengah dalam tahap penjajakan dengan airy room serta agoda.

Ia mengakui masa keemasan hotel di Pekanbaru sudah lewat. Bila pada tahun 90-an dan awal 2000-an tamu yang menginap di Hotel Indrayani membludak dan bahkan sebagian tamu tidak mendapat kamar, namun sekarang malah banyak hotel berbintang dan non bintang yang tutup akibat merugi.

Hotel Sri Indrayani menyediakan sebanyak 56 kamar, namun hanya 42 kamar yang dipakai disebabkan kamar lainnya berada di lantai tiga sementara fasilitas lift ataupun eskalator belum tersedia.

Selain hotel syariah ada juga hotel di Pekanbaru yang berkonsep halal, yaitu Hotel Pesonna yang merupakan singkatan dari Pegadaian Selalu Optimalkan Nilai-nilai Aset.

Direktur Sales dan Marketing Pesonna Hotel Pekanbaru, Eva Fazasoraya, menyatakan sebagai hotel halal tersedia makanan dan minuman yang dijamin kehalalannya sehingga bagi muslim yang menginap tidak perlu was-was.

Tiap kamar memiliki fasilitas berupa AC, televisi layar datar, toko elektronik, kulkas, brankas kecil, amenities kamar mandi, air panas 24 jam, dan peralatan ibadah untuk umat Muslim yang lengkap terdiri dari sajadah, mukena, Al-Quran, tempat wudhu di kamar serta mushalla.