Lisensi AFC tolak banding klub

id afc, sepak bola, pssi, Go-Jek Traveloka, Liga 1, pssi tolak banding

Lisensi AFC tolak banding klub

Joko Driyono (ANTARA)

Jakarta (ANTARA Sumsel) - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menyatakan Komite Banding Lisensi PSSI sudah menolak pengajuan banding oleh tiga klub Go-Jek Traveloka Liga 1 untuk mendapatkan lisensi klub profesional Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC).

"Semua sudah diputuskan. Kami akan melaporkan semuanya ke AFC," ujar Wakil Ketua Umum PSSI Joko Driyono di Jakarta, Selasa.

Seperti diketahui, ada tiga tim Go-Jek Traveloka Liga 1 yang mengajukan banding untuk lisensi AFC yakni PSM Makassar, Bhayangkara FC dan Persipura Jayapura. Banding disampaikan karena mereka tidak lolos proses verifikasi untuk lisensi klub AFC yang sudah dimulai sejak April 2017.

AFC sendiri menetapkan ada lima aspek penilaian yang mesti dipenuhi standarnya oleh klub agar dapat memperoleh lisensi yaitu legalitas, finansial, infrastruktur, sumber daya manusia dan administrasi serta sporting (pembinaan usia dini).

Dengan demikian, dari 18 tim, hanya lima klub Go-Jek Traveloka Liga 1 yang berlisensi AFC mulai tahun 2017, di mana tiga di antaranya berlisensi dengan syarat.

Dua tim yang mendapatkan lisensi AFC secara langsung adalah Persib Bandung dan Arema FC, sementara tiga klub yang memperoleh lisensi tetapi masih perlu melengkapi beberapa syarat adalah Bali United, Madura United dan Persija Jakarta.

Manajer Departemen Lisensi Klub PSSI Tigor Shalomboboy sebelumnya menyebut, tim-tim yang tidak lolos memang dipersilakan memasukkan permohonan banding, tetapi dengan catatan, tidak boleh menyertakan dokumen baru.

"Jadi dokumen yang dibanding itu adalah dokumen yang sudah ada, bukan baru," tutur Tigor.

Dia melanjutkan, sebenarnya klub-klub memiliki waktu lebih dari cukup untuk melengkapi persyaratan lisensi AFC karena proses verifikasi dimulai sejak April 2017.

Bahkan, PSSI secara khusus meminta AFC memundurkan batas waktu verifikasi sampai dua kali. AFC, kata Tigor, awalnya meminta "deadline" pada Juli 2017. Namun setelah PSSI mengajukan permohonan, prosesnya mundur menjadi 15 Agustus 2017.

"Akan tetapi karena masih belum ada yang memenuhi syarat ketika itu, kami minta waktu lagi hingga diberikan sampai Oktober 2017. Kami hanya berpikir, masa Singapura punya tiga tim berlisensi AFC, Vietnam punya satu, tetapi kita tidak ada? Karena itu kami meminta penundaan," tutur dia.

Adapun di tahun 2018, satu tim Liga 1 Indonesia dipastikan bisa tampil di babak playoff Liga Champions Asia dan dua klub boleh berpartisipasi di Piala AFC.

Untuk Liga 1 Indonesia, tim-tim yang berhak berpartisipasi di dua turnamen itu adalah peringkat 1-3 dengan syarat utama harus memiliki lisensi AFC.

Jika, misalnya, tim yang berhak tampil di Asia tidak berlisensi, berdasarkan aturan AFC kesempatan tampil di Asia akan diberikan ke tim di peringkat berikutnya. Akan tetapi, pergeseran hak itu hanya berlaku untuk tim yang posisinya maksimal peringkat kesembilan klasemen.