Polisi selediki kasus perampokan gudang makanan

id polisi, kriminal, perampokan gudang, polres oku, kapolres, AKBP NK Widayana Sulandari

Polisi selediki kasus perampokan gudang makanan

Garis polisi (police line). (Ist)

Baturaja  (ANTARA Sumsel) - Jajaran Polres Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan menyelidiki kasus perampokan gudang makanan Mayora di Kelurahan Kemelak Bindung Langit yang terjadi, Senin (30/10), guna mengungkap pelakunya.

"Kami baru mendapat laporan kasus perampokan gudang makanan Mayora pagi tadi," kata Kapolres Ogan Komering Ulu (OKU) AKBP NK Widayana Sulandari melalui Kapolsek Baturaja Timur AKP Saharudin di Baturaja, Selasa.

Mendapat laporan tersebut, kata Saharudin, pihaknya langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) serta mengamankan sejumlah barang bukti guna mengungkap pelaku yang diduga lebih dari dua orang tersebut.

Dia mengungkapkan, peristiwa perampokan tersebut terjadi sekitar pukul 03.00 WIB saat gudang hanya dijaga oleh seorang satpam yang diketahui bernama Krisna Prabowo (21) warga Kemelak Bindung Langit Kecamatan Baturaja Timur.

Menurut keterangan Krisna selaku saksi mata bahwa para pelaku langsung masuk ke dalam sebuah ruangan tempat penyimpanan brankas usai mengikat satpam di pos penjagaan.

"Pelaku merusak brankas dan mengambil barang berharga di dalamnya. Untuk jumlah kerugian termasuk apa saja isi di dalam  brankas tersebut belum diketahui, karena pemilik gudang masih menghitung kerugian dan barang apa saja yang hilang," jelasnya.

Sementara menurut Krisna Prabowo, satpam gudang makanan Mayora dalam peristiwa tersebut bermula saat dirinya sedang bertugas di pos penjagaan didatangi lima orang pelaku yang bermaksud ingin merampok.

Sebagian pelaku perampok tersebut, kata dia, tanpa basa basi langsung mengikat dirinya di dalam pos penjagaan menggunakan tali dan kawanan lainnya masuk ke dalam gudang melancarkan aksinya.

Menurut dia, selain dalam kondisi terikat tidak dapat melakukan perlawanan, jumlah pelaku juga dinilai terlalu banyak sehingga tidak berdaya melawan karena takut dibunuh.

"Saya baru bisa terbebas setelah mendapat bantuan dari karyawan lainnya yang datang ke gudang selang beberapa jam kemudian," ujarnya.