Musi Banyuasin bentuk pusat pengedali bencana

id Haryadi Karim, pusat pengendali bencana, bencana alam, BPBD, radio, komunikasi,

Musi Banyuasin bentuk pusat pengedali bencana

Dokumentasi - Apel siaga darurat Bencana Sumatera di halaman Griya Agung Palembang, Kamis (25/7). (ANTARA Sumsel/13/Feny Selly/Aw)

Musi Banyuasin  (ANTARA Sumsel) - Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, merencanakan membentuk pusat pengendali bencana guna memaksimalkan penanggulangan bencana dan memudahkan penyaluran bantuan kepada masyarakat yang menjadi korban.    

Pusat pengendali itu akan dilengkapi teknologi informasi dan radio yang bisa mempercepat pengiriman informasi bencana ke pusat," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Musi Banyuasin Haryadi Karim di Sekayu, Kamis.

Menurut dia, Bumi Serasan Sekate ini tergolong daerah rawan bencana, baik pada musim hujan maupun musim kemarau. Kondisi ini perlu dilakukan berbagai tindakan antisipasi sehingga dapat dicegah timbulnya korban jiwa dan diminimalkannya kerugian harta benda.

Selain itu, dengan melakukan berbagai tindakan antisipasi dan persiapan, dia berharap bisa mempermudah penyaluran bantuan kepada  masyarakat jika terjadi suatu bencana.

Di samping perlu membentuk pusat pengendali bencana, pihaknya juga berupaya membekali sukarelawan dengan pelatihan SAR dan P3K guna meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi kemungkinan terjadinya bencana pada musim hujan sekarang ini, seperti banjir dan tanah longsor.

Ia mengatakan bahwa pihaknya akan meningkatkan pengetahuan sukarelawan mengenai penanggulangan bencana sehingga mereka bisa melaksanakan tugas dengan baik secara profesional dan penuh tanggung jawab.

Dengan memiliki bekal pengetahuan yang cukup mengenai penanggulangan bencana, dia berharap sukarelawan lebih siap dalam membantu masyarakat yang tertimpa bencana.

Untuk mengantisipasi terjadinya bencana, terutama banjir dan tanah longsor, yang biasa terjadi pada musim hujan, selain meningkatkan kesiap siagaan sukarelawan perlu juga disiapkan bantuan makanan, obat-obatan, dan barang lainnya yang dibutuhkan masyarakat di lokasi bencana.