Cita-cita Handry Satriago cetak seribu pemimpin profesional

id Handry satriago, seminar motivasi, bank indonesia, motivator, ceo general electric

Cita-cita Handry Satriago cetak seribu pemimpin profesional

CEO General Electric Indonesia Handry Satriago (Foto Antaranews)

...Sejujurnya, Indonesia saat ini dalam krisis kepemimpinan...
Palembang (ANTARA Sumsel) - CEO General Electric Handry Satriago bercita-cita mencetak seribu orang kalangan profesional seperti dirinya yang mampu mencapai karir tertinggi di sebuah perusahaan berkelas dunia.

Handry dalam seminar motivasi ditemani pelawak terkemuka "Cak Lontong" hadir di Palembang, Selasa, memberikan semangat kepada ratusan responden Bank Indonesia Sumatera Selatan, baik dari kalangan perorangan hingga perusahaan.

"Mengapa saya bercita-cita begini, karena saya percaya bahwa talenta lokal Indonesia itu tidak kalah. Saya telah membuktikannya sendiri," kata profesional berusia 48 tahun ini.

Pria asal Minang ini berkisah mengenai mengapa dirinya dipilih menduduki jabatan tertinggi di GE Indonesia yakni sebuah perusahaan terbesar dan tertua di dunia.

Bermula dari keberaniannya menyela pembicaraan CEO Indonesia yang saat itu berkewarganegaraan asing dalam sebuah pertemuan internal perusahaan. Saat itu ia telah mempunyai pemikiran bahwa generasi mendatang tidak perlu mencontoh metode yang dilakukan generasi sebelumnya, apalagi yang sudah terbukti gagal.

"Saya bilang, jika hanya menyatakan bahwa Indonesia pasar masa depan, kurang lebih 15 tahun lalu saya sudah mendengar itu. Lantas kapan benar-benar menjadi pasarnya, kapan benar-benar mau investasinya," kata Handry yang langsung mendapat respon dingin CEO.

Lalu, lantaran celetuk beraninya itu, ia pun akhirnya bertemu orang nomor dua di GE. Dalam perjalanan dari Vietnam ke Indonesia menggunakan pesawat jet pribadi, Handry langsung ditawari menjadi CEO GE Indonesia. Meski saat itu gamang, ia dengan tegas menyatakan siap.

"Mengapa saya bilang "its good" karena saya pikir, saya orang Indonesia. Saya dong yang lebih tahu pasar Indonesia, bukan mereka yang WNA," kata pria yang divonis menderita kanker getah bening saat berusia 17 tahun ini.

Benar saja apa yang dikatakan Handry. Sejak CEO dipegang oleh talenta lokal membuat GE meraup untung berlipat-lipat. Bahkan data terakhir menunjukkan 200 miliar dolar/tahun, atau melesat dari 200 juta dolar saat masih dipimpin oleh orang asing.

Menurutnya, hal ini tak lain karena adanya jiwa kepemimpinan.

"Sejujurnya, Indonesia saat ini dalam krisis kepemimpinan. Itulah saya ingin turun langsung mencetak 1000 orang pemimpin profesional di Indonesia karena saya percaya bahwa seorang pemimpin itu harus dicetak oleh pemimpin juga," kata pria yang terlahir dari keluarga sederhana ini.(D019)