Bantuan desa bukan sekadar pemanfaatan dana

id nasrun umar, sekda, dana desa, yusnin, alokasi dana desa, pemanfaatan, infrastruktur, jalan, jembatan, irigasi

Bantuan desa bukan sekadar pemanfaatan dana

Ilustrasi - Uang rupiah pecahan 100.000 (ANTARA FOTO)

Palembang  (ANTARA Sumsel) - Sekretaris Daerah Sumatera Selatan Nasrun Umar mengatakan, bantuan dana desa bukan hanya sekadar dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat tetapi juga perlu diperhatikan dari segi hukum penyaluran anggaran tersebut.

"Itu juga perlu menjadi perhatian supaya penyalurannya berjalan lancar dan transparan," kata Sekda Nasrun Umar di Palembang, Senin.

Dia mengatakan, jadi dana tersebut tidak hanya dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur tetapi dari segi hukum  juga menjadi perhatian.

Dana tersebut bertujuan untuk membuka akses perekonomian masyarakat sehingga penggunaanya harus tepat sasaran.

Selain itu sumber daya manusia juga harus menjadi perhatian supaya kucuran dana dari pemerintah pusat itu semakin efektif.

Dia mengatakan, dana desa tersebut memang salah satu bentuk perhatian pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Apalagi desa sebagai ujung tombak pembangunan sehingga masyarakatnya harus sejahtera.

Oleh karena itu pemerintah memberikan bantuan dana supaya pembangun berlanjut hingga ke desa.

"Sehubungan dengan itu manfaatan dana tersebut dengan sebaik baiknya agar perekonomian desa terus meningkat.

Sebelumnya Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa Sumsel Yusnin mengatakan, dana desa digunakan untuk pembangunan infrastruktur dan disesuaikan dengan kondisi daerah.

Dana desa bisa digunakan untuk pembuatan jalan desa, jembatan, irigasi, pemberdayaan masyarakat atau disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat, tambah dia.

Total dana desa di Provinsi Sumatera Selatan sebesar Rp 2,267 triliun, dengan jumlah 2.589 desa.

Untuk Sumsel, sendiri kata Yusnin tercatat sebanyak 14 kabupaten/kota yang menerima dana desa, sementara yang tidak menerima adalah Kota Pagaralam, Kota Palembang dan Lubuklinggau. Sebab di tiga kota tersebut tidak ada desa.