Jakarta (ANTARA Sumsel) - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memastikan bahwa susu kental manis (SKM) aman dikonsumi oleh siapa pun, termasuk anak-anak.
"Itu kan sudah sejak lama kami periksa dan ada aturannya, jadi aman dikonsumsi," ujar kata Direktur Standardisasi Produk Pangan BPOM Tetty Helfery Sihombing saat dihubungi di Jakarta, Jumat.
Penegasan itu terkait dengan konstroversi SKM di media massa akhir-akhir ini.
Sejumlah elemen masyarakat dan pakar terus menyuarakan tagline "SKM Bukan Susu" untuk melawan pengiklanan produk SKM yang dianggap membohongi publik.
Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) menilai kandungan gula yang mencapai 50 persen pada produk SKM berpotensi menyebabkan obesitas dengan resiko diabetes.
Di Amerika dan negara maju lainnya, susu kental manis kini sudah tidak dikonsumsi secara massal karena dianggap rendah gizi dan terlalu banyak mengandung gula.
Tetty menegaskan bahwa SKM merupakan produk susu sehingga tidak masalah jika dikonsumsi siapa pun.
Menurut dia, sebuah produk baru dapat dikategorikan sebagai pangan jika semua ketentuan karakteristik dasarnya sudah terpenuhi. Berdasarkan karakteristik itu, susu kental manis masuk ke dalam produk berbahan dasar susu.
Selain itu, lanjut dia, susu kental manis memang mesti mengandung gula karena gula memiliki senyawa yang bisa mengawetkan produk.
"Karena itu, jika kadar gula itu dikurangi maka fungsi mengawetkannya juga otomatis akan berkurang," kata Tetty. Bahkan, kadar protein dalam susu kental manis juga diatur sehingga produk itu memang layak masuk dalam kategori susu.
Terkait isu kelayakan konsumsi untuk anak-anak, Tetty menjamin jika susu kental manis tidak masalah jika dikonsumsi anak-anak, kecuali bayi. Anak-anak yang sudah berumur lebih dari satu tahun pun boleh mengkonsumsi produk susu tersebut.
"Jadi persoalan muncul kalau anak itu cuma minum susu dan tidak makan makanan lain. Karena tidak ada satu pun produk yang cocok untuk memenuhi semua kebutuhan nutrisi anak,¿ kata dia.
BPOM disebut Tetty, selama ini tidak pernah ada temuan bahwa susu kental manis berbahaya. Selain itu, pemerintah juga secara rutin mengambil sampel dalam kandungan susu kental manis dan tidak menemukan pelanggaran.
"Misalnya apakah ada penurunan kriteria atau lainnya, dan selama ini tidak ada dan baru bermasalah kalau susu kental manis dalam label ditulis susu segar atau susu bayi, karena kategorinya beda,¿ ucap Tetty.
Aduan
Kepala Badan Perlindungan Konsumen Indonesia (BPKN) Ardiansyah Parman sebelumnya menyatakan hingga saat ini belum mendengar keluhan dari masyarakat terkait susu kental manis.
Lembaganya juga tidak pernah menerima aduan apapun seputar klaim yang menyangkut produk susu tersebut.
"Sejauh ini tidak ada keluhan apa-apa, kami juga tidak terima pengaduan," ujar Ardiansyah.
Ardiansyah mengatakan, susu kental manis maupun produk susu lain yang berada di masyarakat saat ini sudah melalui pengujian oleh BPOM.
Dengan demikian, tegasnya, selama belum ada pernyataan dari BPOM bahwa suatu produk tidak layak dikonsumsi, maka masyarakat tidak perlu khawatir mengkonsumsinya.
Dia pun meminta kepada pihak-pihak yang merasa suatu produk bermasalah untuk dikonsumsi melapor ke BPOM.
"Itu dianggap lebih cerdas ketimbang beropini yang justru kontraproduktif," katanya.
Berita Terkait
Duta baca buat film pendek tingkatkan literasi
Rabu, 22 Desember 2021 9:23 Wib
BPOM: SKM hanya sajian pelengkap bukan asupan pengganti susu
Senin, 13 September 2021 19:19 Wib
KPPA: Pemberian susu kental manis berpotensi langgar hak anak
Sabtu, 19 Juni 2021 18:36 Wib
IBI: Kental manis masih banyak diberikan sebagai minuman balita
Jumat, 30 April 2021 6:17 Wib
Masyarakat masih mengganggap SKM sebagai produk susu
Selasa, 23 Juni 2020 15:58 Wib
Visualisasi susu dalam gelas pada iklan SKM perlu dievaluasi
Sabtu, 29 Februari 2020 9:04 Wib
YAICI : Konsumsi minuman dengan kadar gula tinggi harus dikendalikan
Kamis, 20 Februari 2020 20:29 Wib
Gula dalam susu kental manis tidak harus ditakuti
Kamis, 9 Januari 2020 12:56 Wib