Jakarta (ANTARA Sumsel) - Salah satu korban rokok berharap harga rokok di Indonesia bisa dinaikkan sehingga tidak bisa dijangkau oleh masyarakat miskin dan anak-anak.
"Harga rokok yang murah menyasar orang miskin dan anak-anak. Perempuan dan anak-anak menjadi kelompok rentan untuk menjadi perokok pasif bila di rumahnya ada yang merokok," kata Kencana Indrishwari, salah satu perokok pasif yang menjadi korban dalam sebuah diskusi di Jakarta, Rabu.
Kencana menceritakan dia menjadi korban rokok karena banyak bersinggungan dengan para perokok. Hal itu terjadi pada 2002, saat dia aktif menjadi pengurus salah satu partai politik.
Saat itu, dia menjadi pengurus partai di tingkat kelurahan. Dia menjadi satu-satunya pengurus yang perempuan. Seringkali rapat-rapat partai dilakukan di ruangan tertutup dan banyak diantara pengurus yang merokok saat rapat.
"Dampaknya baru muncul pada 2012 dan masih saya rasakan sampai saat ini. Kalau terkena asap rokok, saya pasti langsung drop," ujarnya.
Dia baru menyadari menjadi korban dari asap rokok orang lain pada 2012, meskipun sebelumnya sempat beberapa kali memeriksakan diri ke dokter karena keluhan batuk dan sesak nafas yang berulang-ulang.
"Saat itu dokter bertanya apakah di rumah ada yang merokok. Saya jawab tidak ada. Akhirnya saya baru sadar bahwa aktivitas saya di partai politik, bergaul dengan para perokok, yang menjadi penyebabnya," katanya.
Hingga saat ini, Kencana masih sering mengalami batuk dan sesak nafas, apalagi bila terkena asap rokok. Kondisi kesehatannya pun menurun drastis dan dia kesulitan beraktivitas karena sering mengalami sesak nafas.
"Pernah saya harus ke sebuah acara yang berada di lantai tiga dan harus lewat tangga. Sampai di lantai tiga tenggorokan saya terasa sangat kering dan sesak nafas, sampai akhirnya pingsan dan terjatuh. Saya sampai mengalami patah tulang tangan dan kaki," tuturnya.
Kencana mengaku hingga saat ini merasa dendam dengan rokok. Karena asap rokok orang lain, dia harus menghabiskan banyak uang yang selama ini dia kumpulkan untuk berobat dengan biaya yang tidak sedikit.
Berita Terkait
Pangdam Jaya jelaskan kronologis meledaknya gudang munisi di Ciangsana, awalnya ditemukan asap
Sabtu, 30 Maret 2024 22:47 Wib
Buang bangkai kucing, dua pria meninggal keracunan asap mesin pompa
Minggu, 3 Maret 2024 21:16 Wib
Bukittinggi kembali terpapar abu vulkanik erupsi Marapi
Selasa, 5 Desember 2023 11:49 Wib
Pajanan rokok sebabkan anak stunting
Kamis, 30 November 2023 16:52 Wib
Mukomuko diliputi kabut asap akibat kebakaran lahan gambut
Sabtu, 25 November 2023 9:58 Wib
Empat heli pemadam karhutla Sumsel pulang ke Australia dan Rusia
Jumat, 17 November 2023 22:13 Wib
Senin besok, siswa SD dan SMP di Palembang belajar normal
Sabtu, 4 November 2023 11:12 Wib
Tim Damkar Polda Sumsel terlibat padamkan api kathutla di Indralaya
Kamis, 2 November 2023 6:13 Wib