PLN proyeksikan efisiensi inovasi hingga Rp1 triliun

id Sofyan Basir, pln, listrik, penghematan, konsumen, Syofvi Felienty Roekman, Era Disruptive

PLN proyeksikan efisiensi inovasi hingga Rp1 triliun

Direktur Utama PLN Sofyan Basir. (ANTARA /Galih Pradipta )

Jakarta (ANTARA Sumsel) - Perusahaan Listrik Negara (PLN)  memproyeksikan jumlah efisiensi yang diciptakan dari inovasi-inovasi korporat bisa mencapai Rp1 triliun.

Total nilai efisiensi tersebut muncul dari 357 inovasi yang telah dihadirkan pada tahun 2017. Perlombaan inovasi selalu dihadirkan perusahaan setiap tahunnya. Tahun ini jatuh pada bulan Oktober, biasanya kebanyakan memang pada bulan ini," kata Direktur Perencanaan Korporat PLN Syofvi Felienty Roekman di Jakarta,  Selasa.

Ia juga membacakan sambutan dari Direktur Utama PLN Sofyan Basir, di mana dalam sambutan tersebut pada intinya adalah mendorong budaya perusahaan yang mengutamakan inovasi.

Pada tahun ini perlombaan inovasi PLN bertemakan "Peningkatan Efisiensi Melalui Inovasi di Era Disruptive". Target dari program inovasi tersebut adalah penurunan biaya pokok produksi (BPP) dan peningkatan efisiensi pendapatan perusahaan.

Sementara itu, hadir juga dalam acara tersebut Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Kemristekdikti Jumain Appe. Ia memberikan sambutan yang memfokuskan pada teknologi ketenagalistrikan.

"Ada sasaran utama dalam bidang ketenagalistrikan yang perlu dikejar. Pertama, sumber daya manusia dan kedua adalah teknologi," kata Jumain.

Ia mengatakan saat ini 90 persen teknologi pada bidang ketenagalistrikan masih menggunakan komponen luar negeri.

Untuk bidang SDM, Kemristekdikti sedang fokus memprogramkan advokasi spesialisasi bidang kelistrikan melalui politeknik serta sekolah kejuruan lainnya.

Sementara untuk menggenjot pengembangan teknologi bidang kelistrikan saat ini beberapa inovasi dikembangkan untuk komponen-komponen serta suku cadang perangkat kerasnya.

"Kalau komponen saja masih impor juga dari luar negeri itu dapat menghambat kinerja pengembangan listrik. Karena nanti komponen kecil rusak harus menunggu pengiriman luar negeri," katanya.