Agen perjalanan Palembang ikuti "Medan Bussiness Talk"

id biro perjalanan, asita, mtb, medan bussines talk, wisata, pariwisata, paket wisata, tour, umroh, travel

Agen perjalanan Palembang ikuti "Medan Bussiness Talk"

Para agen perjalanan yang menjadi peserta MBT bernegosiasi bisnis dengan penjual paket wisata di Palembang, Rabu (11/10). (Antarasumsel.com/Dolly Rosana/17/Ang)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Sebanyak 20 agen perjalanan di Palembang mengikuti gelaran "Medan Busssiness Talk", Rabu, untuk menambah produk paket wisata tujuan negara-negara kawasan Timur Tengah dan Asia.

Direktur Proyek Medan Bussiness Talk Willy Sihombing di Palembang, mengatakan gelaran itu untuk pertama kali di Palembang yang diharapkan dapat sukses mempertemukan para pebisnis wisata secara "b to b".

"Inilah kesempatan agen perjalanan sebagai `buyer` bertatap muka langsung dengan penjual paket wisata. Di sinilah tempat mereka bernegosiasi hingga meminta potongan harga," kata dia.

Ia mengatakan penambahan produk paket wisata merupakan salah satu upaya untuk menjaga bisnis agen perjalanan tetap bertahan.

Saat ini, agen perjalanan tidak bisa lagi mengandalkan laba dari penjualan tiket karena konsumen sudah bisa melakukan sendiri pembelian tiket melalui aplikasi di perangkat android.

Untuk itu, agen perjalanan harus beralih ke segmen lain yakni mengurus bisnis perjalanan wisata dengan menjual paket-paket wisata.

"Bisnis perjalanan wisata ini bisa dikatakan tidak ada matinya karena pasti ada saja yang mau jalan-jalan keluar negeri. Tinggal lagi, pintar-pintar dari pengusahanya dalam mengelola, salah satunya memperbanyak produk. Jika selama ini belum ada paket ke Turki maka di sinilah mendapatkannya," kata dia.

Ia menambahkan tidak mengherankan lagi saat ini bisnis perjalanan juga melebar ke perjalanan kesehatan seperti cek kesehatan di Singapura, hingga perjalanan ibadah Umrah.

Hanya saja, ia cukup menyayangkan rendahnya minat agen atau biro perjalanan mengikuti ajang MTB, mengingat hanya 20 perusahaan dari sekitar 100 perusahaan anggota Asita. Padahal MTB mendatangkan 32 penjual paket wisata dari dalam dan luar negeri yang ambil bagian.

"Kami tetap optimistis karena ini baru pertama kali, tentunya tidak bisa disamakan dengan Kota Medan yang telah melakukannya sejak 2015," kata dia.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Travel Indonesia Welly mengatakan sektor pariwisata di Palembang harus digenjot terkait dengan peran Kota Palembang menjadi tuan rumah Asian Games XVIII 2018.

"Sebagai tuan rumah, tentunya Palembang harus memperoleh manfaat. Salah satunya, bagaimana caranya agar Palembang ini bisa menjadi tujuan wisata pada masa datang dari turis mancanegara. Tentunya, ajang MTB ini harus diapresiasi karena salah satu upaya untuk mendongkrak pertumbuhan sektor wisata," kata dia.