PSM pantang "lempar handuk"

id sepak bola, PSM, juku eja, liga 1, makassar

PSM pantang "lempar handuk"

Pesepak bola Sriwijaya FC Hilton Moreira (kanan) berebut bola dengan pesepak bola PSM Makassar Wasyiat Hasbullah (kiri) pada pertandingan Gojek Traveloka Liga 1 di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Minggu (17/9) malam. (ANTARA Sumsel/No

Makassar (ANTARA Sumsel) - Pelatih PSM Robert Rene Alberts mengakui peluang tim "Juku Eja" untuk tampil sebagai juara di kompetisi Liga 1 musim 2017 semakin sulit, meski tetap ada potensi meraihnya.

Robert Rene Alberts di Makassar, Rabu, mengatakan kekalahan atas Pusamania Borneo FC (PBFC) di laga sebelumnya memang memberikan efek yang tidak baik bagi timnya, khususnya dalam perburuan gelar juara.

"Kita kehilangan poin yang sangat penting (lawan PBFC). Artinya titel juara akan semakin sulit diraih meski peluang itu tetap bisa kita gapai," katanya.

Saat ini, tim kebanggaan masyarakat Makassar dan Sulawesi Selatan itu berada di posisi ke empat dengan 52 poin. Meski sama poin dengan Maduran United namun tim tersebut layak diatas PSM karena unggul produktifitas.

Sementara untuk posisi kedua ditempati Bali United yang mengoleksi 55 poin. Sedangkan pemuncak klasemen sementara yang dipegang Bhayangkara United unggul tujuh poin dari tim PSM yang tentu merupakan jarak yang cukup jauh.

"Meski sulit namun peluang mengapai juara tetap ada. Hanya kita memang perlu bekerja lebih keras lagi di setiap laga sisa kedepan," ujarnya.

Selai bekerja keras, tim asal Makassar itu juga masih harus berharap dari hasil-hasil pertandingan tim lain khususnya tiga tim yang berada di atas PSM.

"Kami masih menyisakan beberapa laga penting yakni menghadapi tiga tim teratas saat ini. Kita tentunya akan berupaya lebih keras untuk bisa meraih kemenangan dari laga tersebut," jelasnya.

Ia menjelaskan, peluang sulit yang dialami timnya juga membuat tekanan dari berbagai bagi juga semakin kencang. Namun pihaknya mengaku tidak terpengaruh dan berupaya terus fokus dalam setiap laga yang dijalani.

"Tiba-tiba setiap orang punya opini bagaimana kita kalah dan bagaimana kedepan (peluang). Dan saya dikasih tahu, jika saat menang lawan Semen Padang di Makassar beberapa waktu lalu, suporter katanya berkelahi di luar stadion," ujarnya.