Pegadaian Curup sosialisasikan tabungan emas

Rejang Lebong (ANTARA Sumsel) - PT Pegadaian Cabang Curup, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, menyosialisasikan produk Pegadaian Tabungan Emas kepada masyarakat di wilayah itu.

Menurut keterangan Kepala Cabang PT Pegadaian Curup, Yasrizal di Rejang Lebong, Selasa, tabungan emas tersebut adalah layanan pembelian dan penjualan emas dengan fasilitas titipan, dengan harga yang terjangkau. "

"Layanan produk ini untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat yang akan berinvestasi emas. Selain itu keunggulan dari produk Pegadaian Tabungan Emas ini tersedia di seluruh kantor cabang di Tanah Air," katanya.

Kalangan nasabah yang akan menikmati layanan Pegadaian Tabungan Emas ini tambah dia, cukup mudah, dimana pembelian emas dengan harga terjangkau mulai dari berat 0,01 gram atau sekitar Rp5.000 an. Seterusnya layanan ini merupakan alternatif investasi yang aman, kemudian mudah dan cepat dicairkan, pengecekan saldo dapat dilakukan secara online.

Dijelaskan Yasrizal, untuk membuka rekening Tabungan Emas di Kancab Pegadaian cukuplah mudah dengan membawa fotocopy KTP atau SIM yang masih berlaku, mengisi formulir pembukaan rekening serta membayar biaya administrasi sebesar Rp10.000 dan biaya fasilitas titipan selama 12 bulan sebesar Rp30.000.

"Untuk proses pembelian emas dapat dilakukan dengan kelipatan 0.01 gram dengan harga emas saat ini misalnya seharga Rp582.000 per gram. Sedangkan jika nasabahnya ingin menjual emasnya maka akan disesuaikan harga jual ke Pegadaian dengan minimal penjualan 1 gram dengan harga jual Rp557.000 per gram," ujarnya.

Sementara itu produk yang dilayani PT Pegadaian Cabang Curup kata dia, selain produk Tabungan Emas juga sejumlah produk lainnya yang sudah lama ada seperti gadai konvesional, gadai syariah, kredit dengan angsuran kepada pelaku UMKM atau Krasida dan lainnya.

Dari sejumlah produk ini PT Pegadaian Cabang Curup pada tahun ini ditargetkan menyalurkan pembiayaan kepada nasabahnya sebesar Rp53 miliar, dimana sampai akhir September lalu sudah mencapai Rp50,5 miliar atau 93 persen.