Jakarta (ANTARA Sumsel) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan menjamin biaya pelayanan kesehatan siswi SMP yang tak sengaja menelan jarum pentul di Sumedang, Jawa Barat.
Kepala Humas BPJS Kesehatan Nopi Hidayat dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu, memastikan bahwa siswi bernama Anisa Salim tersebut telah terdaftar menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN KIS), sehingga biaya pelayanan kesehatannya dapat dijamin oleh BPJS Kesehatan.
"Saat ini pasien sudah masuk Rumah Sakit Hasan Sadikin. Pihak rumah sakit sendiri telah melakukan pemeriksaan penunjang untuk rencana 'toracostomy' sebagai bentuk penanganan lebih lanjut," kata Nopi.
Dia berharap pasien tersebut bisa segera mendapat penanganan sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku.
Anisa yang merupakan warga Dusun Nagrog, Kecamatan Rancakalong, Kabupaten Sumedang itu dirawat di RSUD Sumedang pada 26 September 2017.
Namun karena perlengkapan di rumah sakit tersebut tidak memadai, maka ia pun dirujuk ke RS Hasan Sadikin Bandung pada 27 September 2017.
Pada hari yang sama, Anisa langsung dirawat sebagai peserta JKN KIS. Untuk selanjutnya, BPJS Kesehatan akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat untuk mengurus status kepesertaan Anisa menjadi peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) dengan biaya dari APBD.
Hingga saat ini Anisa masih dalam masa perawatan di RS Hasan Sadikin sambil menunggu tindakan operasi yang ditentukan untuk mengangkat jarum pentul yang tersangkut di tenggorokannya.
Berita Terkait
Cegah anak kelelahan, Orang tua perlu atur waktu mudik
Kamis, 28 Maret 2024 15:56 Wib
Kementerian Kesehatan Malaysia selidiki potongan kain lap di martabak
Kamis, 28 Maret 2024 14:58 Wib
Praktisi kesehatan: Jaga kebersihan mulut selama puasa
Kamis, 28 Maret 2024 14:26 Wib
Antibiotik tak melulu diperlukan atasi radang telinga tengah
Kamis, 28 Maret 2024 13:28 Wib
Waspadai atrial fibrilasi bila sering merasa sempoyongan
Kamis, 28 Maret 2024 11:19 Wib
Tidur yang baik hanya memerlukan waktu awal 5-15 menit
Senin, 25 Maret 2024 16:31 Wib
Tuberkulosis dapat dicegah dan diobati dengan terapi pencegahan
Senin, 25 Maret 2024 10:01 Wib
Pengembangan nyamuk ber-wolbachia diterapkan di 6 kota, Palembang belum termasuk
Kamis, 21 Maret 2024 21:15 Wib