Sumsel hidupkan hoki di sekolah dan kampus

id hoki, Hockey, Pembinaan atlet, H Eddy Rianto, KONI

Sumsel hidupkan hoki di sekolah dan kampus

Ketua Umum Pengprov FHI Sumsel H Eddy Rianto, SH MH (ANTARA Sumsel/I016/17)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Pengurus Provinsi Federasi Hockey Indonesia (Pengprov FHI) Sumatera Selatan menghidupkan kembali kegiatan cabang olahraga itu di sekolah-sekolah menengah atas serta perguruan tinggi sejalan dengan upaya pembinaan prestasi atlet dalam program jangka pendek, menengah dan panjang.

"Pembinaan atlet dengan membentuk klub-klub hoki di sekolah dan kampus perguruan tinggi ini segera kami mulai guna mencari bibit atlet potensial, selain meningkatkan pembinaan atlet yang sudah ada sekarang ini," kata Ketua Umum Pengprov FHI Sumatera Selatan H Eddy Rianto, di Palembang, Jumat.

Dalam pertemuan dan silaturahim para pengurus Pengprov FHI Sumsel itu, Eddy menjelaskan, pembinaan cabang olahraga hoki di sekolah dan kampus perguruan tinggi ini selain mencari atlet muda berbakat juga untuk memasyarakatkannya, karena olahraga ini belum begitu digemari atau kurang dikenal masyarakat di Sumatera Selatan.

Eddy yang juga anggota DPRD Provinsi Sumsel ini mengakui pola pembinaan atlet di Sumsel, khususnya hoki selama ini kurang mendapat perhatian dari pemerintah daerah dan KONI setempat.

Padahal infrastruktur olahraga bertaraf internasional di Sumsel yaitu kawasan olahraga Jakabaring Palembang cukup baik, apalagi daerah ini akan menjadi tuan rumah pendamping penyelenggara Asian Games 2018, dan kawasan itu kini terus dibenahi.

"Sayang kita memiliki infrasruktur olahraga bertaraf internasional, tapi pola pembinaan atlet yang dilakukan pemerintah daerah dan KONI sangat minim. Dengan kelengkapan infrastruktur pendukung itu seharusnya sejalan dengan pembinaan atlet.

Tidak baik juga kalau Sumsel ini hanya sebatas penyelenggara atau tuan rumah berbagai event nasional dan internasional, tanpa melakukan pembinaan atlet," katanya.

Dampaknya, sejumlah atlet asal Sumsel, seperti atlet hoki pada PON lalu terpaksa memperkuat kontingen Papua, karena kurang mendapat perhatian di Sumsel.

"Ini sebuah contoh kongret, saya tidak tahu apakah ada atlet Sumsel lainnya juga hijrah ke luar daerah," katanya.

Oleh karena itu, Eddy meminta pengurus PHI Sumsel agar bahu membahu dan saling mendukung untuk menghidupkan FHI dan program pembinaan atlet, agar prestasinya masa mendatang bisa lebih baik dari sebelumnya.

Sementara Sekretaris Umum Pengprov FHI Sumsel Mahendra Adi Saputra menambahkan, selama ini para atlet Sumsel berlatih di lapangan kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Palembang, meski lapangan tersebut tidak standar atau bergelombang.

Ia menjelaskan, kurangnya minat masyarakat menggemari cabang olahraga tersebut karena peralatan pelindung dan stik atlet cukup mahal.

"Karena itu peralatan yang dimiliki FHI Sumsel kini juga cukup minim dan berusia tua, sehingga perlu pengadaan peralatan yang baru," katanya.