BPJS kesehatan perluas layanan "Drop-Box" kepesertaan

id bpjs kesehatan, BPJS, drop-box, kis, warga kurang mampu, Santhu Harianja

BPJS kesehatan perluas layanan "Drop-Box" kepesertaan

BPJS Kesehatan .(Antarasumsel.com/Feny Selly/Ag/17) ()

Tulungagung (ANTARA Sumsel) - Badan Pelayanan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan memperluas layanan "drop-box" (kotak surat pendaftaran) kepesertaan baru dari sebelumnya hanya di tingkat kecamatan, kini diperbanyak dengan menjangkau hingga tingkat desa/kelurahan.

"Sosialisasi penyediaan layanan drop-box itu kami lakukan kemarin dengan melibatkan seluruh perwakilan pemerintah desa/kelurahan serta puskesmas-puskesmas," kata Kepala BPJS Kesehatan Cabang Tulungagung Santhu Harianja di Tulungagung, Kamis.

Ia menjelaskan bahwa kegiatan sosialisasi tersebut bisa terlaksana berkat kerja sama mereka dengan Pemkab Tulungagung.

Sekretaris Daerah Indra Fauzi turut hadir dalam kegiatan itu. Hasilnya, kata Santhu, mulai akhir pekan ini layanan drop-box efektif.

Petugas dari pemdes/kelurahan maupun puskesmas selanjutnya akan menjadi relawan yang tugasnya membantu warga mendapat kepesertaan jaminan kesehatan nasional tersebut.

"Kami telah berupaya memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk bisa mendapatkan informasi mengenai program JKN-KIS serta mendaftarkan diri dan keluarga menjadi peserta JKN-KIS, baik di kantor kecamatan, kantor desa/kelurahan maupun puskesmas terdekat melalui mekanisme drop box tadi," katanya.

Santhu menjelaskan, kegiatan yang diselenggarakan di salah satu hotel ternama di Tulungagung itu adalah upaya untuk mensosialisasikan sekaligus mengajak pemerintah desa/kelurahan dan puskesmas guna proaktif memperluas pendaftaran calon peserta JKN-KIS.

"Kami juga mensosialisasikan program JKN-KIS, sehingga pemerintah desa/kelurahan dan puskesmas paham terkait program JKN-KIS. Diharapkan mereka nanti bisa menjadi informan terdekat bagi masyarakat yang belum paham apa itu program JKN-KIS ini," katanya.

Dalam kegiatan tersebut, BNI turut mempresentasikan terkait dengan persiapan desa sebagai agen laku pandai BNI, sehingga masyarakat yang membayar iuran bisa langsung ke desa/kelurahan.

Sosialisasi perluasan layanan drop-box itu mendapat apresiasi serta dukungan dari Sekretaris Daerah Tulungagung Indra Fauzi.

"Kami imbau seluruh jajaran pemerintah desa dan puskesmas berperan aktif mendukung Program JKN-KIS, sehingga masyarakat yang belum mendaftarkan diri dan keluarganya bisa segera melakukan pendaftaran, serta mendapat jaminan pelayanan kesehatan," katanya.

Penduduk di Kabupaten Tulungagung yang sudah menjadi peserta JKN-KIS hingga 31 Agustus tercatat sebanyak 483.676 jiwa atau sekitar 44,57 persen dari jumlah penduduk.

Sisanya, kata Santhu, sekitar 55,43 persen masyarakat Tulungagung belum juga menjadi peserta JKN-KIS.