New York (ANTARA Sumsel) - Wakil Presiden M Jusuf Kalla menepis anggapan pengiriman bantuan kemanusiaan bagi pengungsi Rohingya merupakan pencitraan, tetapi merupakan misi kemanusiaan yang harus diketahui masyarakat.
"Pemerintah dalam berbuat dan melakukan tindakan harus diketahui rakyat sebagai pertanggungjawaban. Memberikan bantuan juga harus diberitakan untuk pertanggungjawaban kepada masyarakat," kata Wapres Jusuf Kalla, di New York, Amerika Serikat, Senin.
Wapres bersama rombongan berada di markas besar PBB New York untuk menghadiri sidang umum.
Lebih lanjut Wapres menegaskan kalau pun dianggap sebagai sebuah pencitraan juga tidak masalah karena merupakan hal yang positif.
"Antara pemberitaan dan pencitraan itu beda tipis, tapi tergantung niatnya. Pencitraan dalam hal positif dan baik itu kan bagus saja," kata Wapres lagi.
Wapres juga menegaskan pemberian bantuan yang dikirimkan pemerintah justru harus dipublikasikan agar masyarakat tahu dan sebagai bentuk pertanggungjawaban pajak.
Selain itu, ujar JK, hal ini juga penting untuk meredam umat Islam di dalam negeri agar tidak bertindak sendiri atau berbuat anarkis.
Berita Terkait
PDI Perjuangan: Pertemuan Megawati dan JK pasti terjadi
Jumat, 23 Februari 2024 13:12 Wib
JK: Saya dan Rizal Ramli bertentangan tetapi tetap bersahabat
Rabu, 3 Januari 2024 15:16 Wib
Jusuf Kalla dukung pasanganAnies-Muhaimin
Rabu, 20 Desember 2023 9:13 Wib
Ganjar diskusi bersama JK bahas netralitas aparat
Minggu, 19 November 2023 19:35 Wib
JK berbagi kisah perdamaian di hadapan juru damai dunia
Kamis, 19 Oktober 2023 10:10 Wib
JK: Masjid bukan untuk mimbar kampanye politik
Selasa, 21 Maret 2023 16:23 Wib
Jusuf Kalla Lantik Pengurus Pimpinan Wilayah DMI Sumatera Selatan
Selasa, 21 Maret 2023 15:25 Wib
JK ingin DMI dukung upaya untuk menyejahterakan masyarakat
Jumat, 20 Januari 2023 9:03 Wib