BKKBN target kampung KB di tiap kecamatan

id bkkbn, keluarga berencana, alat kontrasepsi, Waspi

BKKBN target kampung KB di tiap kecamatan

Mobil layanan KB (ANTARA FOTO)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Sumatera Selatan menargetkan keberadaan Kampung KB di setiap kecamatan pada 2017.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan Waspi di Palembang, Rabu, mengatakan, saat ini terdapat delapan kabupaten yang belum melaksanakan dari 17 kabupaten/kota di Sumsel.

"Rencananya Kampung KB di delapan kabupaten ini akan digenjot hingga akhir tahun," kata dia.

Target ini untuk mendongkrak jumlah akseptor dan menurunkan angka drop out lantaran kesulitan mendapatkan akses layanan kesehatan.

Berdasarkan data BKKBN diketahui bahwa melalui Kampung KB jumlah peserta KB baru dari pasangan usia subur melampaui target 104 persen pada 2016.

"Artinya keinginan ber-KB itu sudah tinggi, tapi dalam pelaksanaannya masih banyak yang drop out karena kesulitan mengakses pelayanan. Namun dengan adanya Kampung KB ini maka masyarakat dapat mendapatkan layanan gratis yang rutin dilakukan," kata dia.

Ia mengatakan, melalui Kampung KB ini peserta program Keluarga Berencana akan didorong menggunakan alat kontrasepsi jangka panjang, yakni implant dan spiral untuk mencegah potensi terjadinya kelalaian.

Upaya ini harus dilakukan terus menerus mengingat berdasarkan hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia diketahui bahwa TFR (jumlah kelahiran bayi dari wanita usia subur) di angka 2,8 (melewati dua orang tapi tidak mencapai angka tiga orang).

Capaian ini tidak menggembirakan mengingat angka 2,8 itu sudah dicapai pada satu dekade sebelumnya. Artinya, terjadi stagnasi pada program Kependudukan dan KB.

Oleh karena itu, tidak heran kiranya Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla menargetkan angka TFR pada 2017 telah menembus angka 2,3 secara nasional, sedangkan Sumsel ditargetkan 2,4.

Kampung KB sendiri dipandang sebagai miniatur pembangunan manusia berwawasan kependudukan yang sangat tepat dikembangkan di seluruh Indonesia hingga ke daerah perbatasan dan terisolir.