BKKBN berikan layanan KB daerah aliran sungai

id BKKBN,kb, Keluarga Berencana, pelayanan kesehatan, Waspi

BKKBN berikan layanan KB daerah aliran sungai

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional(BKKBN).(Antarasumsel.com/logo/Ist)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sumatera Selatan memberikan layanan Keluarga Berencana gratis ke sejumlah desa di Daerah Aliran Sungai yang kerap kesulitan mengakses pelayanan kesehatan.

Kepala Perwakilan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Sumatera Selatan, Waspi, di Palembang, Rabu, mengatakan keinginan pasangan usia subur untuk ber-KB sudah terbilang baik namun kerap terkendala kesulitan untuk mengakses layanan.

"BKKBN menyiasatinya dengan mendatangi aseptor KB secara priodik seperti desa-desa yang ada di Kabupaten Banyuasin. Petugas BKKBN berserta bidan datang setiap tiga bulan sekali untuk memberikan layanan gratis," kata dia.

Layanan tersebut meliputi pemeriksaan organ reproduksi dan pemasangan alat kontrasepsi.

Sejak dua tahun terakhir, BKKBN aktif mengedukasi masyarakat untuk menggunakan metode kontrasepsi jangka panjang (mkjp) yakni implant dan Intra Uterine Device (IUD) sebagai upaya menekan angka drop out.

"Respon masyarakat sangat baik, mereka bersedia beralih dari alat kontrasepsi sutik dan pil ke implant maupun IUD," kata Waspi.

Ia mengatakan karena telah mendapat respon positif dari masyarakat, BKKBN berharap pemerintah kabupaten/kota dapat bersinergi untuk meningkatkan kepesertaan KB bagi pasangan usia subur.

"Seperti diketahui bahwa BKKBN memiliki anggaran yang sangat terbatas, oleh karena itu pemerintah menetapkan harus sharing dengan pemerintah kabupaten/kota," kata dia.

Pusat Pengolaan Data dan Informasi BKKBN Sumsel menyatakan bahwa angka Unmetneed atau kebutuhan layanan keluarga berencana yang belum terpenuhi di Sumatera Selatan terdata 10 persen dari total pasangan usia subur. Sementara angka rata-rata nasional 15,8 persen.

Saat ini yang mencolok perhatian di Sumsel yakni tingginya angka ASFR (jumlah anak yang terlahir dari perempuan usia 15-19 tahun) yakni 92,03 persen atau melampaui rata-rata nasional 38,21 persen.