BBPOM pertimbangkan langkah hukum tudingan Medsos

id makanan kadaluarsa, tanpa izin, bbpom, Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan, pedagang, medsos, hoax

BBPOM pertimbangkan langkah hukum tudingan Medsos

Ilustrasi hoax . (ANTARA News/Handry Musa)

Pekanbaru (ANTARA Sumsel) - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Kota Pekanbaru mempertimbangkan untuk mengambil langkah hukum menyusul tudingan keliru hasil uji bakso terdeteksi mengandung fragmen DNA spesifik porcine (babi).

"Hal ini akan dibahas dengan tim hukum kami," kata Kepala BBPOM Pekanbaru, Muhammad Khasuri di Pekanbaru, Jumat.

Untuk sementara ini, ia mengatakan belum dapat memastikan kapan atau apakah langkah hukum tersebut akan diambil atau tidak. Pembahasan lebih lanjut dengan tim hukum perlu dilakukan menanggapi tudingan tersebut.

Namun, dirinya mengaku tidak terlalu khawatir dengan tudingan yang diunggah salah satu akun instagram di Pekanbaru dan percaya masyarakat Pekanbaru cerdas dalam menilai hal itu.

Tudingan bahwa BBPOM Pekanbaru keliru dalam melakukan uji bakso tersebut saat ini cukup "viral" di media sosial instagram. Tudingan itu pertama kali diunggah oleh akun instagram @pkucity, Rabu (30/8).

Dalam unggahannya, selain menuliskan bahwa BBPOM Pekanbaru keliru, juga menulis bahwa BBPOM Pekanbaru meminta maaf terkait uji laboratorium bakso itu.

Akun tersebut memposting pernyataan itu saat Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru memberikan izin warung Bakso Mekar kembali buka Kamis (31/8), setelah izin operasional dibekukan selama sepekan pascatemuan bakso mengandung babi.

         "Sekali lagi kami sampaikan kami tidak pernah menyatakan keliru atau meminta maaf. Kami bekerja sesuai prosedur dan hasilnya dapat dipertanggung jawabkan," ujarnya lagi.

         Warung Bakso Mekar menjadi perhatian publik dalam sepekan terakhir. Pasalnya, BBPOM Pekanbaru menyatakan menemukan kandungan DNA spesifik porcine atau babi pada bakso tersebut.

         Temuan itu didasarkan pada uji sampel BBPOM Pekanbaru pada Mei 2017 lalu, sementara surat hasil analis dikeluarkan Agustus ini. Surat yang pada dasarnya dinyatakan rahasia karena masih dalam penyelidikan itu ditembuskan ke sejumlah instansi, sebelum kemudian menyebar ke media sosial.

         BBPOM Pekanbaru sempat meminta agar warung bakso itu tutup selama proses penyelidikan dan melengkapi berkas. Setelah tutup lebih kurang sepekan, pada Kamis (30/8), warung itu diperbolehkan buka kembali oleh Dinas Kesehatan Pekanbaru.

         "Sebelum buka, Pemerintah Kota sempat berdiskusi dengan kami. Mereka bertanya apakah boleh dibuka, dan kami bilang kalau memang sudah cukup diberikan pembinaan, itu boleh saja. Kebijakan kan di Pemerintah," urainya.

Wali Kota Pekanbaru Firdaus MT dalam pernyataannya awal pekan ini turut menyinggung soal temuan bakso tersebut. Dia meminta agar Dinas Kesehatan dan BBPOM Pekanbaru melakukan pembinaan serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pekanbaru untuk melakukan penyelidikan peredaran daging dan pengawasan penggilingan di pasar.

"Ini yang mesti ditelusuri. Masyarakat korban dalam hal ini, begitu juga pedagang. Diawali dari sumber bahan baku, tadi katanya daging dari RPH kemudian menuju ke pasar ada jarak. Ini yang harus ditelusuri, jangan terulang lagi," ujarnya.

Sementara itu, pemilik warung bakso Mekar, Suharyanto mengaku bersyukur setelah warung dagangannya diperbolehkan buka kembali. Dia mengatakan usaha yang dirintis selama 13 tahun tersebut tidak akan begitu saja ia hancurkan dengan memakai daging tidak halal bagi umat muslim.

"Tidak mungkin saya meracuni saudara muslim saya. Usaha ini saya rintis dari nol, dari saya tukang cuci piring sampai berani buka sendiri. Saya berdagang selain menghidupi anak istri juga mencari ridha Nya," ujarnya.

Dia mengaku selama beberapa hari diterpa isu bakso mengandung babi itu membuat dia dan keluarganya cukup tertekan. Namun dia meyakini ada hikmah dibalik isu tersebut. Sebagai contoh, dia mengatakan warung baksonya semakin dikenal masyarakat dan cukup banyak pelanggan baru.

"Sudah tiga hari saya tidak bisa tertawa. Saya yang tidak tahu apa-apa dihadapkan isu ini. Sekarang Alhamdulillah masalah ini saya kira sudah selesai. Begitu banyak dukungan dari pedagang sesama bakso dan ini hikmah dibalik kejadian ini," tuturnya.