Masyarakat Bangka pertahankan tradisi ziarah

id ziarah, bangka, kuburan, leluhur, nyekar

Masyarakat Bangka pertahankan tradisi ziarah

Ilustrasi- nyekar. (Antarasumsel.com/Feny Selly)

Sungailiat (ANTARA Sumsel) - Sebagian besar masyarakat di Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merayakan Idul Adha dengan tetap mempertahankan tradisi ziarah kubur atau nyekar di lokasi pemakaman Muslim.

Menurut warga Parit Padang, Kecamatan Sungailiat, Yunini Adam, di Sungailiat, Jumat, ziarah kubur yang dilakukannya bersama keluarga dimaksudkan untuk mengingat akan kematian dan juga berdoa bagi arwah yang telah dahulu meninggalkan dunia ini.

"Kita ziarah bersama kakak, adik, anak dan cucu serta cicit dari orang tua kami yang telah mendahului kita, mendoakan mereka dan juga umat Muslim," katanya.

Dikatakan Yunini, ziarah atau nyekar ke makam orang tua sudah menjadi tradisi setiap merayakan Idul Fitri atau Idul Adha.

"Kita bersama-sama bawa air, kembang, membersihkan kuburan dan membacakan Yasin dan berdoa juga buat almarhum orang tua," ujarnya.

Warga lainnya, Tamawiwi mengatakan ziarah kubur yang dilakukan masyarakat di Pulau Bangka merupakan kegiatan rutin tahunan yang diyakini dilakukan sejak dahulu.

"Sudah dari dahulu ziarah kubur dilakukanan masyarakat pada hari lebaran, dan ziarah itu umumnya dilaksanakan setelah sholat Ied," katanya.

Menurut dia nyekar juga sebentuk penghormatan kepada orang tua yang telah meninggal dunia.