Sungailiat (ANTARA Sumsel) - Bupati Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Tarmizi Saat mencatat lahan kritis di daerah ini mencapai seluas 26.000 hektare yang tersebar di sejumlah wilayah kecamatan.
"Dari 26.000 hektare lahan kritis itu, baru seluas kurang lebih 3.000 hektare yang sudah dilakukan penghijauan atau reklamasi," katanya di Sungailiat, Selasa.
Dia mengatakan, luasnya lahan kritis itu yang hampir terjadi di wilayah kecamatan diduga akibat aktivitas kegiatan penambangan biji timah.
"Kami mendorong berbagai pihak termasuk swasta maupun kelompok masyarakat melakukan kegiatan reklamasi dengan sejumlah tanamanan yang bermanfaat guna mengembalikan kesuburan tanah," katanya.
Bupati mengatakan, ada sebagian lahan yang masuk katagori sangat kritis sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama untuk dikembalikan meskipun jumlahnya tidak begitu luas.
"Lahan yang sangat kritis jumlahnya hanya sekitar 2.500 hektar dan diperlukan kesabaran dan rutinitas untuk mengembalikan seperti semula," ujarnya.
Diakuinya, dalam pengelolaan lahan kritis diperlukan banyak dukungan termasuk TNI dan Polri serta komponen masyarakat setempat.
"Lahan yang sudah dilakukan reklamasi kedepannya akan dikembalikan ke pemerintah desa setempat melalui lembaga Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) atau koperasi," katanya.
Bupati menyarankan, jenis tanaman diatas lahan reklamasi disesuai dengan kondisi yang ada termasuk pengaturan pemanfaatan pupuk sehingga tanaman itu tetap tumbuh subur.
Berita Terkait
14 titik panas di Sumatera Selatan, lokasi di lahan non gambut
Kamis, 21 Maret 2024 13:00 Wib
Kebakaran berperan kurangi luasan lahan gambut Sumsel
Jumat, 15 Maret 2024 20:50 Wib
Cegah karhutla, Pemerintah intensifkan pembasahan gambut
Kamis, 14 Maret 2024 15:37 Wib
Menuai manisnya madu kelulut di jantung Borneo
Senin, 29 Januari 2024 11:51 Wib
Mukomuko diliputi kabut asap akibat kebakaran lahan gambut
Sabtu, 25 November 2023 9:58 Wib
Pemprov Sumsel gandeng ICRAF Indonesia guna restorasi lahan gambut
Rabu, 11 Oktober 2023 20:59 Wib
Pemprov Sumsel gandeng ICRAF Indonesia guna restorasi lahan gambut
Minggu, 8 Oktober 2023 21:29 Wib
Pertamina beri 50 alat dukung penanganan karhutla di Sumsel
Minggu, 1 Oktober 2023 19:14 Wib