Petani jagung Ogan Komering Ulu mulai bergairah

id jagung, petani jagung

Petani jagung Ogan Komering Ulu mulai bergairah

Petani di OKU memperlihatkan areal tanaman jagung miliknya (Antarasumsel.com/Edo Purmana/17)

Baturaja (ANTARA Sumsel) - Petani jagung di Kabupaten Ogan Komering Ulu Sumatera Selatan sejak sepekan terakhir mulai bergairah, karena nilai jual komoditi hasil pertanian itu terus naik dari Rp2.800 menjadi Rp3.500 per kilogram.

Subiantoro, seorang petani di kawasan Kecamatan Baturaja Barat, Ogan Komering Ulu

(OKU) Baturaja, Rabu mengatakan, kenaikan ini pastinya membuat rasa bahagia dengan harapan harga jagung ini bisa bertahan.

"Bahkan kalau bisa harapan harga jagung bisa terus membaik lagi, karena kalau saya baru beberapa tahun ini menggelut usaha pertanian menanam jagung," katanya.

Ia menjelaskan, menanam jagung memang diperlukan kesabaran, walaupun perawatan bisa dikatakan mudah, namun pemupukan rutin perlu dilakukan minimal sejak awal menanam diperlukan tiga kali pemupukan.

Pemupukan pertama, waktu 10 hari pasca penanaman. Pemupukan ke dua, saat tanaman jagung berumur dua bulan. Dan pempukan ke tiga ketika tanaman jagung berumur 3 bulan.

Selanjutnya, bulan ke empat memaski masa panen jagung. Hasilnya satu hektare lahan, lebih kurang idealnya sebanyak 5 hingga 6 ton jagung kering, katanya.

Mengenai harga jual, saat ini bisa dikatakan terus membaik, karena harga jagung kering awalnya Rp2.800 per kilogram saat ini mengalami kenaikan menjadi Rp3.500 per kilogram.

Tentunya untuk menanam jagung ini, kata Subiantoro juga harus dijaga baik-baik, karena serangan hama wareng bisa saja terjadi. Terlebih saat tanaman jagung mulai akan berbuah. Serangan hewan berkaki empat seperti babi bisa merusak kebun jagung.

"Makanya kalau sudah mulai berbuah, kebun jagung ini benar-benar harus diperhatikan. Untuk menjaga kebun jagung tidak dirusak hewan berkaki empat kami pasang waring atau jaring di sekeliling kebun," katanya