Pangsa pasar rumah subsidi di Palembang naik

id rumah subsidi, konsumen, menegah ke bawah, PDAM, air

Pangsa pasar rumah subsidi di Palembang naik

Dokumentasi warga berjalan di perumahan KPR. (ANTARA FOTO/Seno/Ag)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Pangsa pasar rumah subsidi di Palembang mengalami kenaikan dalam tiga tahun terakhir karena dipengaruhi adanya program pemerintah satu juta rumah.

Ketua Dewan Perwakilan Daerah Real Estate Indonesia (REI) Sumatera Selatan Harriadi Benggawan mengatakan, saat ini pangsa pasar rumah murah di Palembang sudah menembus 70 persen atau naik jika dibandingkan sebelumnya yakni 60 persen untuk rumah murah dan 40 persen untuk rumah mewah.

"Kenaikan ini salah satunya didorong adanya bantuan subsidi pemerintah untuk uang muka, masa pengembalian kredit yang bisa 20 tahun," kata dia.

Ia mengatakan lantaran pertumbuhan pesat di sektor ini membuat pengembang tidak menyia-yiakan peluang ini. Menurutnya, sebagian besar pengembang membangun rumah murah karena untuk bisnis penjualan rumah mewah mengalami penurunan karena pengaruh krisis ekonomi global.

Sebaran lokasi pembangunan perumahan murah itu terdapat Sako, Sematang Borang, Tanjung Barangan, Gandus Talang Jambe, dan beberapa daerah di pinggiran kota.

Para pengembang memilih kawasan pinggiran kota karena harga tanah masih relatif murah.

Sementara itu, Pemerintah Kota Palembang siap membantu infrastruktur jalan untuk mendorong kalangan pengembang aktif dalam pembangunan rumah murah bagi kalangan Masyarakat Berpenghasilan Rendah.

Wali Kota Palembang Harnojoyo mengatakan dengan stimulan dari pemerintah tersebut diharapkan kalangan swasta lebih aktif dalam membuka perumahan-perumahan baru untuk MBR di Kota Palembang.

"Kunci suksesnya program ini ada di infrastruktur jalan, karena jika ada jalan maka ada yang mau membeli dan menempatinya. Terkait ini, pengusaha tidak perlu khawatir karena jalan akan dibangunkan oleh pemerintah melalui Dinas Pekerjaan Umum," kata dia.

Lantaran kesinergian ini, Pemkot Palembang optimitis dapat mencapai target program rumah murah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah sebanyak 8.000 unit pada tahun ini.

"Untuk lahan, pemkot mengamati masih banyak yang tersedia di Kota Palembang ini. Terdapat beberapa lokasi yang saat ini sedang berkembang sehingga dapat dijadikan bidikan kalangan pengembang. Mereka tidak perlu khawatir lagi karena infrastruktur jalan akan dibantu pemerintah," ujar dia.

Ia mengatakan, pemerintah sangat mendukung pengembangan kawasan pinggiran kota seperti di Kecamatan Sematang Borang dan Alang-Alang Lebar, dan Talang Tuwo, dan lainnya, dengan bersedia menganggarkan dana untuk pembangunan sarana dan prasarana.

"Kerja sama sudah dilakukan secara lintas sektoral untuk mendukung program sejuta rumah bagi MBR yang dicanangkan secara nasional. Seperti Dinas PU yang sudah menganggarkan dana untuk pembangunan jalan, PLN untuk jaringan listrik, serta PDAM untuk aliran air bersih," kata dia.

Pembangunan kawasan perumahan yang sudah tertata ini diharapkan mengurangi area pemukiman kumuh di sekitar aliran Sungai Musi yakni kawasan Seberang Ulu.

Program satu juta rumah ini mendapatkan dukungan penuh Pemkot Palembang karena hingga kini persoalan tempat tinggal bagi MBR masih menjadi persoalan dominan untuk mengikis kawasan kumuh di pinggir Sungai Musi.

Pemerintah mematok harga rumah subsidi ini Rp123 juta dengan uang muka hanya satu persen dari harga rumah, dan bunga kredit perumahan telah diturunkan dari 7,25 menjadi 5 persen untuk masa 15-20 tahun.