New York (Antara/Xinhua) - Kurs dolar AS diperdagangkan melemah terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada Kamis (Jumat pagi WIB), karena mata uang-mata uang "safe haven" tradisional terus meningkat di tengah ketegangan politik.
Para analis mengatakan penghindaran risiko (risk aversion) masih menjadi perhatian besar bagi pasar karena ketegangan antara Amerika Serikat dan Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK) terus berlanjut, dengan Washington dan Pyongyang saling ancam.
Pada Selasa (8/8), Presiden AS Donald Trump mengeluarkan sebuah peringatan kepada DPRK yang tampaknya mengancam perang nuklir dengan negara Asia tersebut. Sebagai tanggapannya, DPRK memperingatkan serangan preemptif terhadap pangkalan militer AS di Guam di Pasifik.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,06 persen menjadi 93,491 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1756 dolar AS dari 1,1753 dolar AS, dan pound Inggris turun menjadi 1,2975 dolar AS dari 1,3002 dolar AS. Dolar Australia meningkat menjadi 0,7888 dolar AS dari 0,7882 dolar AS.
Dolar AS dibeli 109,32 yen Jepang, lebih rendah dari 109,90 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9637 franc Swiss dari 0,9638 franc Swiss, dan naik tipis menjadi 1,2719 dolar Kanada dari 1,2702 dolar Kanada.
Berita Terkait
Metanol pada bir oplosan dapat sebabkan penurunan penglihatan
Rabu, 3 April 2024 15:35 Wib
Korea Utara tegaskan rencana peluncuran satelit mata-mata pada 2024
Senin, 1 April 2024 15:12 Wib
Dokter: Cegah kebutaan akibat glaukoma dengan edukasi masyarakat
Jumat, 15 Maret 2024 15:36 Wib
Anak dengan mata malas berisiko alami hipertensi dan serangan jantung
Rabu, 13 Maret 2024 12:56 Wib
Waspada gejala tumor kelopak mata yang mirip bintitan
Jumat, 16 Februari 2024 16:35 Wib
Sepekan, banjir Demak hingga mahasiswa Unsri raih medali emas IPITEX
Sabtu, 10 Februari 2024 7:49 Wib
Kemensos bantu penderita kelainan syaraf mata agar bisa melihat lagi
Rabu, 7 Februari 2024 16:04 Wib
Bojan tak percaya kemenangan di depan mata Persib Bandung sirna
Senin, 5 Februari 2024 15:07 Wib