Lebah liar berjuang hidup setelah kebakaran hutan parah

id lebah liar, hutan, kebakaran, madu, pacific Northwest, AS

Lebah liar berjuang hidup setelah kebakaran hutan parah

Lebah (wikimedia.org)

San Francisco (Antara/Xinhua-OANA) - Buat kebanyakan orang di luar lingkaran ahli, tak ada alasan untuk percaya bahwa kebakaran hutan itu baik!

Tapi mereka ternyata keliru. Hasil awal satu studi oleh para peneliti di Oregon State University (OSU) menunjukkan kebakaran hutan sedan dan parah dapat menghasilkan lebah liar dalam jumlah sangat banyak dan beragam.

Kenyataan yang menopang penelitian itu pada tahun pertama proyek dua-tahunnya, yang dijadwalkan disajikan dalam konferensi tahunan Ecological Society of America (ESA) pada 10 Agustus di Portland, Oregon, negara bagian di Pacific Northwest, AS, adalah kondisi yang diciptakan oleh kebakaran hutan.

Satu tim peneliti lapangan, yang dipimpin oleh Jim River, Ahli Ekologi Margasatwa Hutan OSU, mulai menangkapi lebah di 43 lokasi yang dilahap kebakaran Douglas Complez 2013 di sebelah utara Grant Pass, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu pagi. Kebakaran tersebut melahap lebih dari 24.000 acre hutan di Southern Oregon. Lokasi itu berkisar dari berbagai tempat parahnya kebakaran bersifat rendah sampai tempat dengan kondisi kebakaran sedang dan parah.

Di tempat yang tingkat parahnya rendah, tempat si jago merah terkekang pada sayuran dataran rendah dan tidak mencapai dataran tinggi, kata Sara Galbraith, peneliti pasca-sarjana di OSU College of Forestry, yang dijadwalkan mengajukan satu dokumen dalam Konferensi ESA, tak ada banyak bukti mengenai kebakaran kecuali sebagian daerah yang menghitam pada sebagian batang pohon. Sebagai perbandingan, di beberapa lokasi yang kebakarannya sangat parah, maka terdapat kanopi yang benar-benar terbuka.

Di sana, di lokasi yang kebakarannya sangat parah, Galbraith menyaksikan banyak tanaman berbunga di semak dan tanaman yang tumbuh di bawah kanopi utama hutan, sebab keterbatasan cahaya hilang. "Keadaan benar-benar terlihat berbeda," kata wanita ilmuwan itu sebagaimana dikutip oleh satu siaran pers.

Para peneliti tersebut, yang sebagian didanai oleh Bureau of Land Management Federal AS, di dalam studi mereka menarik lebah liar dengan memantulkan sinar ultra-violet, yang dikira oleh serangga itu sebagai bunga besar. Dan segera setelah lebah masuk, mereka tak bisa terbang ke luar lagi dari perangkap tersebut.

Karena ada lebih dari 500 spesies lebah asli di Oregon, yang merupakan penyerbuk penting buat tanaman liar dan pertanian, para peneliti menyatakan temuan itu menunjukkan kebakaran mungkin mendorong populasi lebah, yang pada gilirannya mungkin mempengaruhi produktifitas pertanian dan keragaman flora secara keseluruhan.    (Uu.C003)