Jakarta (ANTARA Sumsel) - Kepala Badan Restorasi Gambut (BRG) Nazir Foead mengatakan proses restorasi gambut di sejumlah daerah rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dipercepat.
"Kalimantan Barat terutama, ada titik api di sana. Kita rapatkan ini di Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, semoga dalam tiga hari sudah bisa bertemu kepala dinasnya untuk pembuatan sumur bor," kata Nazir di sela-sela Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) 2017 di Jakarta, Kamis.
Kalimantan Barat menjadi fokus utama penanganan mengingat terdapat titik api. Namun, pemadaman terkendala karena tidak ada air. "Laporan dari Korem (Komando Resor Militer-red) peralatan (untuk pemadaman) siap, tapi air yang tidak ada, karena itu kita buat sumur bor," kata Nazir.
Ia mengatakan BRG juga baru melakukan MoU dengan Universitas Palangkaraya untuk kerja sama membuat sekitar 5.000 hingga 6.000 sumur bor di Kalimantan Tengah. "Dan ini bisa dilakukan segera," kata dia.
Selanjutnya bersama dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Riau, menurut dia, juga sedang disiapkan untuk pengerjaan sumur bor yang dibantu Universitas Riau dan Korem.
Nazir mengatakan semua pekerjaan itu akan menggunakan dana dari APBN. Sedangkan kegiatan restorasi dengan menggunakan dana dari donor tetap berjalan di sejumlah daerah seperti Jambi, Sumatera Selatan, dan Riau.
"Ini semua untuk menjalankan program lebih masif sesuai permintaan Presiden," lanjutnya.
Pada puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup dan Kehutanan (HLH) 2017, Rabu (2/8), di Manggala Wanabakti, Presiden Joko Widodo meminta ada terobosan dalam pengelolaan lahan gambut. Aksi perbaikan harus betul-betul dilakukan, dan pelaksanaan moratorium di lahan gambut benar-benar dilihat pelaksanaannya di lapangan.
"Kedua, berkaitan dengan gambut, 'corrective action' kita harus ubah betul-betul, masalah moratorium gambut betul-betul lapangannya dilihat. Saya senang karena di lapangan sudah ada sedikit hasil yang kelihatan, tapi saya ingin hasil konkret yang besar," ujar Presiden.
Berita Terkait
Menjaga "Dr. Samsi" lewat alih teknologi media bernama restorasi
Senin, 25 Desember 2023 11:16 Wib
Pemprov Sumsel gandeng ICRAF Indonesia guna restorasi lahan gambut
Rabu, 11 Oktober 2023 20:59 Wib
Pemprov Sumsel gandeng ICRAF Indonesia guna restorasi lahan gambut
Minggu, 8 Oktober 2023 21:29 Wib
Bukan karena ugal-ugalan, tersangka laka lantas bisa ajukan restorasi justice
Rabu, 4 Oktober 2023 7:21 Wib
Restorasi terumbu karang untuk investasi masa depan
Selasa, 29 Agustus 2023 18:05 Wib
Polda Sumsel kedepankan keadilan restoratif
Senin, 8 Mei 2023 19:00 Wib
Bambu dan mitigasi perubahan iklim
Senin, 13 Februari 2023 8:40 Wib
Restorasi sungai Sekanak-Lambidaro Palembang dilanjutkan 1,2 km
Rabu, 8 Juni 2022 21:02 Wib