BKKBN Sumatera Selatan bidik pemukiman padat penduduk

id BKKBN, Ary Goedadi Waspi, kb, keluarga berencana, pemukiman padat penduduk

BKKBN Sumatera Selatan bidik pemukiman padat penduduk

Kepala Perwakilan BKKBN Sumatera Selatan Ary Goedadi. (Ist)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Sumatera Selatan membidik pemukiman padat penduduk, mengingat kerap tinggi angka kelahiran dan kematian ibu dan anak.

Kepala Perwakilan BKKBN Sumsel Ary Goedadi Waspi di Palembang, Rabu, mengatakan, rendahnya kesadaran pasangan usia subur untuk ber-KB ini dipengaruhi banyak faktor, di antaranya kurangnya informasi, kesulitan mengakses fasilitas kesehatan, dan rendahnya tingkat pendidikan dan umumnya terjadi di kawasan pemukiman padat.

"Seperti pada umumnya kawasan padat penduduk atau bisa di bidang kumuh, bidang pendidikan kerap diabaikan. Banyak warga yang putus sekolah dan lainnya, sehingga pengetahuan untuk merencanakan sebuah keluarga itu sangat rendah," kata dia.

Ia menjelaskan, dalam menjalankan program kampung KB ini BKKBN akan bekerja sama dengan PKK, Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya, Dinas Kesehatan, dan Dinas Pendidikan.

Dinas-dinas ini juga memiliki program untuk kawasan padat penduduk seperti pembangunan MCK, pembuatan jalan lorong, dan fasilitas umum lainnya.

"Tentunya menekan angka kelahiran ini bukan tugas BKKBN semata, membutuhkan dukungan semua pihak," kata dia.

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sumatera Selatan mencatat kesadaran masyarakat untuk mengikuti program Keluarga Berencana semakin meningkat berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017.

Hasil SDKI 2017 cukup menggembirakan jika dibandingkan survey yang dilakukan 2012, karena angka total kelahiran bayi rata-rata dari seorang itu menurun yakni dari 2,8 kini menjadi 2,68.

"Walaupun masih lebih tinggi dari angka rata-rata nasional 2,60, hasil ini patut disyukuri, mengingat Sumsel menjadi 10 provinsi penyangga keberhasilan KB," kata Waspi.