Walhi: Kondisi air Danau Toba semakin mengkhawatirkan

Medan  (Antarasumsel.com) - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sumatera Utara menilai kondisi air Danau Toba semakin mengkhawatirkan terutama bagi masyarakat yang tinggal di daerah tersbut.

"Kami  berharap kondisi air Danau Toba harus tetap bersih dari pencemaran lingkungan, karena hal itu sangat berbahaya bagi kesehatan warga," kata Direktur Eksekutif Walhi  Sumut Dana Tarigan di Medan, Rabu.

Selain itu, penduduk juga menggunakan air Danau Toba tersebut untuk keperluan sehari-hari, seperti mandi, mencuci pakaian dan lain lain sebagainya.

Karena itu, menurut dia, air Danau Toba tersebut harus benar-benar bersih dari pencemaran karena kawasan itu dihuni oleh ratusan ribu warga.

Jika air Danau Toba mengalami pencemaran, apalagi yang digunakan warga untuk keperluan masyarakat, dikhawatirkan tidak ada lagi sumber air lain.

Sehubungan dengan peristiwa itu, Pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Pemerintah Provinsi Sumut, serta tujuh kabupaten yang mengelilingi kawasan Danau Toba harus menjaga kebersihan air yang berasal dari danau tersebut.

"Hal tersebut merupakan tanggung jawab pemerintah dan instansi terkait untuk menjaga kebersihan air Danau Toba dari pencemaran," ucapnya.

Dana menjelaskan, Danau Toba juga akan dijadikan sebagai "Monaco di Asia" dan masalah kebersihan air Danau Toba tersebut, sangatlah penting dan tidak bisa ditawar-tawar lagi.

Pembangunan pariwisata yang bertaraf internasional itu merupakan gagasan dari pemerintah pusat.

Program pariwisata yang bertujuan untuk memajukan pembangunan di Sumut dan juga meningkatkan perekonomian masyarakat harus dapat terlaksana dengan baik, serta perlu didukung oleh warga.

Selain itu, Danau Toba juga menjadi destinasi wisata internasional. Seluruh wisatawan mancanegara mau pun dari berbagai negara dunia akan berkunjung ke Danau Toba.

Oleh karena itu, katanya, air Danau Toba harus tetap bersih dan terhindar dari pencemaran lingkungan.

"Jika, air Danau Toba tidak bersih dan berbau amis, serta berwarna hitam, maka wisatawan akan merasa enggan untuk berkunjung ke Danau Toba, hal itu akan merugikan Sumut khususnya dan Indonesia umumnya," kata pemerhati lingkungan itu.