Kabupaten Ogan Komering Ilir dukung restorasi gambut

id Bonn Challenge, perkebunan, restorasi lahan gambut, Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia, Purwadi Soeprihanto

Kabupaten Ogan Komering Ilir dukung restorasi gambut

Kunjungan Delegasi Bonn Chalenge Delegasi The First Asia Bonn Challenge High Level Roundtable Meeting mengunjungi Kebun Plasma Nutfah dan Demonstrasi Plot Restorasi Hutan Rawa Gambut Bekas Kebakaran di Desa sepucuk, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumsel,

Palembang (Antarasumsel.com) - Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, mendukung penuh program restorasi gambut dengan bersedia menyediakan lahan seluas 10.000 hektare.

Bupati Ogan Komering Ilir (OKI) Iskandar di Palembang, Jumat, lahan tersebut merupakan bagian dari lahan yang rusak parah akibat kebakaran hebat tahun 2015.

Setidaknya terdapat 250 ribu hektare terbakar di OKI dari total 736.563 hektare di lima kabupaten Sumatera Selatan.

Menurut Iskandar, dalam dua tahun setelah kejadian karhutla 2015 itu, berbagai pihak berperan aktif dalam pemulihan lingkungan, di antaranya perusahaan perkebunan dan Badan Restorasi Gambut, serta mendapatkan dukungan sejumlah organisasi sosial masyarakat dalam dan luar negeri.

BRG sendiri menargetkan Sumsel dapat merestorasi 400.000 hektare lahan sejak 2016-2020.

"Ada kawasan yang pulih dengan sendirinya, seperti saat ini sudah ditumbuhi ilalang. Tapi ada pula yang belum pulih atau masih menjadi kawasan terdegradasi sehingga perlu campur tangan manusia," kata Iskandar.

Terkait campur tangan manusia ini, pemkab sangat mengharapkan peran dari perusahaan perkebunan untuk melakukan restorasi atas inisiasi sendiri.

Restorasi itu dapat dimulai di dalam lingkungan perkebunan sendiri yang sempat terbakar tahun 2015, atau merestorasi kawasan terdegradasi di dekat areal perkebunan.

"Para prinsipnya pemulihan lingkungan ini, tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri tapi harus bersama-sama. Dunia juga harus menyadari bahwa kerusakan yang terjadi di Indonesia sejatinya bukan menjadi tanggung jawab Indonesia saja, tapi menjadi tanggung jawab bersama," kata Iskandar.

Provinsi Sumsel sempat menarik perhatian dunia internasional pada 2015 karena terjadi kebakaran hutan dan lahan yang hebat dengan menghanguskan 736.563 hektare.

Pada 2016, Sumsel berhasil menekan karhutla hingga 99,87 persen jika dibandingkan 2015 karena salah satunya telah menerapkan konsep "Green South Sumatera" yang mengandeng para multipihak.

Kabupaten OKI telah memiliki kebun plasma nuftah dan hutan buatan restorasi gambut di Desa Sepucuk, yang dapat dijadikan tempat untuk belajar melakukan rewetting (pembasahan), revegetasi (penanaman) dan revitalisasi (pemberdayaan masyarakat).