Jakarta (Antarasumsel.com) - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyebutkan gangguan yang ditimbulkan "ransomware Petya" lebih besar karena mengenkripsi perangkat penyimpanan digital atau "hard disk", sedangkan "ransomware Wannacry" hanya mengunci data atau "file".
"Kalau dianalogikan seperti hotel, gambarannya begini. Ransomware Wannacry itu mengunci kamar hotel, sehingga kamarnya tidak bisa dibuka, sedangkan ransomware Petya itu, satu hotel itu tidak bisa dibuka," ujar Menkominfo dalam diskusi Antisipasi Serangan Malware Ransomware Petya, yang berlangsung di Cikini, Jakarta, Jumat.
"Jadi, dampaknya memang sangat besar karena Petya mengenkripsi hard disk," tambah dia.
Lebih lanjut, mantan komisaris Indosat itu menjelaskan bahwa ransomware Petya ini sebenarnya telah muncul sejak 2016.
"Pada 2016 itu diduga malware ini hanya 'tidur', tapi kemudian baru-baru ini muncul lagi karena ada yang memainkan, memodifikasi, dan melemparnya ke seluruh dunia," ungkap Rudiantara.
Namun, ia tidak merinci lebih jauh terkait pelaku yang diduga menyebarkan malware tersebut.
Sementara itu, Wakil Ketua Indonesia Security Incident Responses Team on Internet Infrastructure (ID-SIRTII) Bisyron Wahyudi menuturkan ada persamaan antara ransomware Wannacry dan Petya.
"Mereka itu 'tool'-nya hampir sama, menggunakan eternalblue yang awalnya dipakai oleh US National Security Agency (NSA) atau Lembaga Keamanan Amerika Serikat. Tool-nya NSA ini bocor ke 'hacker' dan beberapa hacker ini menggunakan tool tersebut sebagai virus," ungkap dia.
Terkait munculnya malware tersebut, Bisyron mengingatkan masyarakat untuk selalu melakukan "backup" data serta menggunakan sistem operasi yang asli dan diperbaharui secara berkala.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk menggunakan antivirus yang diperharaui secara berkala dan mengganti kata sandi minimal seminggu sekali.
Berita Terkait
FBI peringatkan bahaya gunakan pengisi daya ponsel di fasilitas publik
Kamis, 13 April 2023 13:32 Wib
Situs berbahaya muncul jelang peluncurangim "Hogwarts Legacy"
Jumat, 10 Februari 2023 14:25 Wib
Ribuan berkas berbahaya beredar di internet sepanjang 2021
Senin, 3 Januari 2022 15:17 Wib
Malware BloodyStealer incar akun game online
Minggu, 3 Oktober 2021 14:05 Wib
Lima tips hindari "ransomware"
Minggu, 5 September 2021 15:35 Wib
Antisipasi serangan "spyware" Pegasus, presiden Prancis ganti ponsel
Jumat, 23 Juli 2021 9:55 Wib
Cara lindungi data privasi di aplikasi TikTok
Senin, 27 Juli 2020 10:43 Wib
Malware BlackRock incar ratusan aplikasi Android
Senin, 20 Juli 2020 11:36 Wib