Wamen ESDM kunjungi proyek MVPP PLTU Belawan

id Arcandra Tahar, proyek Marine Vessel Power Plant, kapal pembangkit listrik tenaga uap, pembangkit listrik

Wamen ESDM kunjungi proyek MVPP PLTU Belawan

Kapal Pembangkit Listrik. (ANTARA FOTO/Izaac Mulyawan)

Medan (Antarasumsel.com) - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mengunjungi proyek Marine Vessel Power Plant (MVPP) atau kapal pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dan Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) di Belawan, Medan, Senin.

"Kunjungan ini menyangkut lebaran, kita tidak menghendaki kondisi lebaran listrik kekurangan daya atau tidak mencukupi. Maka PLN adakan inovasi ini," kata Arcandra Tahar ketika berdiskusi di PLTU Belawan.
MVPP dan status Kondisi Kelistrikan Kapal pembangkit  listrik atau Marine Vessel Power Plant (MVPP) disewa oleh PLN dan tiba di dermaga PLTU Belawan pada hari Minggu, 21 Mei 2017.

MVPP yang dikontrak dengan kapasitas 240 MW ini telah sinkron dengan sistem kelistrikan Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) dan sudah Commercial Operation Date (COD) pada tanggal 9 Juni 2017. MVPP merupakan solusi jangka pendek dalam penyelesaian kekurangan pasokan tenaga listrik di beberapa wilayah Indonesia, salah satunya di Sumatera Utara.

Pembangkit bersifat mobile berasal dari Turki ini adalah hasil dari kerja sama antara Pemerintah, PLN dan Karadeniz Powership Co, guna memperkuat keandalan sistem kelistrikan Sumatera Bagian Utara (Sumbagut). Selama ini kemampuan pasok listrik di Sumbagut masih terbatas dengan cadangan sekitar 5 persen, sehingga masih sering mengalami defisit.

MVPP tersebut dibuat pada tahun 2015 dengan panjang 300 m dan lebar 50 m. Kapal ini memiliki mesin pembangkit jenis PLTD 18,81 MW/unit dengan jumlah total 24 unit dan PLTU 2 x 15 MW yang dapat menggunakan bahan bakar minyak jenis Heavy Fuel Oil (HFO) dan bahan bakar gas, dengan total kapasitas dapat mencapai 480 MW.

Kapal pembangkit  listrik itu disewa PLN selama 5 tahun kedepan, memiliki beberapa keunggulan, yaitu tidak membutuhkan lahan yang besar, mobilitas relokasi cepat, fleksibilitas penggunaan energi primer (dual fuel engine), konsumsi bahan bakar lebih hemat (sfc 0.21 lt/kwh).

Selain itu, tingkat produksi limbah relatif rendah dan pengaruh kebisingan terhadap masyarakat relatif lebih rendah.Kondisi Kelistrikan Sumatera Utara dengan masuknya tambahan daya 240 MW dari MVPP, maka daya mampu sistem Sumbagut menjadi 2.287 MW dengan perkiraan beban puncak tertinggi yang mencapai 2.075 MW.

Dengan kata lain, saat ini sistem Sumbagut memiliki cadangan daya sekitar 212 MW (9 persen) atau cadangan meningkat sebesar 4 persen dengan masuknya MVPP ini. MVPP ini menjadi solusi cepat dalam meningkatkan pasokan listrik di Sumatera Utara khususnya menjelang Hari Raya Idul Fitri 1438 H.