Jakarta (Antarasumsel.com) - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan teknologi bisa digunakan untuk menyebarkan dan menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada masyarakat.
Namun demikian dibutuhkan kreativitas sehingga teknologi sebagai alat tersebut tidak hanya menyampaikan informasi layaknya membaca teks Pancasila, namun juga menjadi bagian dalam membentuk perilaku yang sesuai dengan Pancasila, katanya di Jakarta, Jumat.
Misalnya, kata dia, pembentukan aplikasi-aplikasi yang turut mendorong tertanamanya nilai-nilai Pancasila sehingga tanpa disadari penggunanya, nilai-nilai Pancasila diserap dan dilaksanakan.
"Jangan sampai teknologi ini hanya cap, tidak beda dengan kita mengucapkan teks Pancasila satu sampai dengan lima," katanya.
Menurut dia, metode Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) yang pernah dilaksanakan pada masa Orde Baru tidak lagi sesuai untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila di masa kini.
"Artinya begini kita tidak bisa hanya kita menyebutkan Satu Ketuhanan Yang Maha Esa, dua, dan seterusnya sampai lima keadilan sosial berhenti, itu tidak bisa, termasuk pendekatannya tidak bisa seperti P4 zaman dulu gitu, hanya training di kelas, ada kursus, dan lain sebagainya, ini harus sehari-hari kita jabarkan," katanya.
Untuk itu, menurut dia, dalam menanamkan Pancasila bukan hanya tugas dari Unit Kerja Presiden Pengembangan Ideologi Pancasila (UKP PIP) yang baru saja di bentuk oleh Presiden Joko Widodo. Namun juga, seluruh komponen masyarakat yang ada di Indonesia, termasuk keluarga.
Menkominfo: Teknologi bisa digunakan tanamkan nilai-nilai Pancasila
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara (ANTARA FOTO)
