Sejumlah jalan di Padangpariaman terendam banjir

id banjir, terendam banjir, Padangpariaman, Sumatera Barat, Jalan alternatif

Sejumlah jalan di Padangpariaman terendam banjir

Ilustrasi (Antarasumsel.com/E Permana)

Parit Malintang (Antarasumsle.com) - Sejumlah jalan alternatif di Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat, Minggu, terendam banjir mulai kedalaman sekitar 30 sampai 60 centimeter.

Jalan alternatif yang terendam banjir dengan kedalaman 60 centimeter, yaitu di Nagari Ketaping, Kecamatan Batang Anai atau di sebelah kanan Balai Pendidikan dan Pelatihan Pelayaran Padangpariaman yang menghubungkan Kota Padang dengan Kota Pariaman.

Seorang pengendara, Hamdani mengatakan, untuk melawati jalur tersebut dirinya meminta bantuan kepada warga untuk mendorong kendaraannya dengan memberikannya uang seikhlasnya.
Karena banjir tersebut membuat beberapa kendaraan bermotor mogok dan pengendara lainnya harus menempuh jalur lain dengan jarak yang jauh.

Hamdani berharap pemerintah setempat segera memperbaiki jalan yang juga masih bebatuan tersebut karena jalur alternatif itu sering ditempuh pengendara.

"Apalagi sebentar lagi bulan puasa dan lebaran maka jalur ini tentu dibutuhkan pengendara guna," katanya di Batang Anai, Minggu (21/5).

Seorang warga yang mendorong motor pengendara, Rinal mengatakan, dalam tahun ini daerah itu terendam banjir sebanyak tiga kali.

Sebanyak itu pula dirinya ikut membantu mendorong motor pengendara yang melewati jalur tersebut.

Selain jalur tersebut, di jalan Korong Bungo Pasang, Nagari Ulakan, Kecamatan Ulakan Tapakis yang menghubungkan antara Nagari Pauh Kambar, Kecamatan Nan Sabaris dengan ulakan juga terendam banjir dengan kedalaman sekitar 30 centimeter.

Jalan tersebut merupakan julur alternatif dari Ulakan ke pusat Pemerintahan Kabupaten Padangpariaman yang berada di Nagari Parit Malintang, Kecamatan Enam Lingkung.

Seorang warga, Endang Hermanto mengatakan, penyebab banjir tersebut karena meluapnya Sungai Ulakan yang berada di dekat jalan itu.

Ia mengatakan banjir tersebut terjadi setiap tahun bahkan pernah mencapai lebih dari satu meter.
Akibat banjir tersebut tidak sedikit kendaraan bermotor mogok sedangkan di daerah itu tidak ada jalur lain.

Endang berharap pemerintah setempat segera menormalisasi sungai dan memasang beton penahan air sehingga ke depan tidak banjir lagi.