Presiden: "investmen grade" bukti tata kelola membaik

id Presiden, Joko Widodo, Mandailing Natal, ekonomi, investor, bisnis, indonesia, investment grade, layak investasi

Presiden: "investmen grade" bukti tata kelola membaik

Presiden Joko Widodo (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

Jakarta (Antarasumsel.com) - Presiden RI Joko Widodo mengatakan keberhasilan Indonesia mendapatkan peringkat layak investasi (investment grade) dari lembaga pemeringkat S&P membuktikan tata kelola keuangan yang makin baik.

Pencapaian kondisi "investment grade" itu menunjukkan adanya kepercayaan yang besar dari dunia internasional kepada perekonomian Indonesia di tengah ketidakpastian perekonomian global.

Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta sebelum bertolak ke Riyadh, Arab Saudi, Sabtu, sebagaimana dirilis Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden Bey Machmudin.

"Menunjukkan tata kelola keuangan kita makin baik, fiskal kita makin baik. Moneter kita juga pengelolaannya makin baik, kemudian juga dilihat oleh internasional kemudahan berusaha di negara kita juga terus kita perbaiki dan makin baik," kata Presiden.

Apresiasi dari lembaga pemeringkat itu juga memiliki peran penting dalam meningkatkan potensi investasi di Indonesia.

"Dengan kepercayaan itu, yang pertama akan membuka lapangan kerja sebanyak-banyaknya karena arus uang, arus investasi akan masuk ke negara kita," kata Presiden.

Hal itu diharapkan dapat menurunkan biaya utang pemerintah sehingga lebih efisien dan memberikan ruang fiskal yang lebih besar.

Selain itu, biaya bunga akan lebih murah. Dengan demikian, meringankan biaya bunga yang ada pada APBN.

Dengan peringkat layak investasi ini, stablitas politik keamanan di Indonesia juga dinilai makin baik.

"Masyarakat makin dewasa, masyarakat makin matang dalam berpolitik. Ini juga dilihat oleh mereka," kata Presiden.

Oleh karena itu, Presiden meyakini kondisi seperti ini harus dapat menambah optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi.

Presiden pun mengajak seluruh elemen bangsa untuk mengerjakan hal-hal yang produktif dan positif.

"Setop, sudah hentikan sekarang saling menjelekkan, saling menghujat, saling memfitnah, hentikan. Kita harus ke era yang produktif, ke era yang lebih optimistis," katanya.