Selatpanjang (Antarasumsel.com) - Sebanyak 12 desa di Kecamatan Tebing Tinggi Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau membentuk Masyarakat Peduli Api (MPA) dalam rangka pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan lahan.
"Saya apresasi masyarakat Tebing Tinggi Barat khususnya kepala desa sebagai ujung tombak antisipasi karhutla, tidak hanya mengharapkan Pemda tetapi juga partisipasi masyarakat," kata Sekretaris Daerah Kepulauan Meranti Julian Norwis di Selatpanjang, Jumat.
Julian berharap MPA Kecamatan Tebing Tinggi Barat ini menjadi garda terdepan menuju Riau bebas api mengingat daerah tersebut rawan dan berpotensi besar terjadi kebakaran hutan dan lahan.
Pembentukan MPA ini ditandai dengan penandatangan MoU antara Kecamatan Tebing Tinggi Barat dengan BPBD Kabupaten Kepulauan Meranti. Sebagai landasan hukumnya mengacu pada Keputusan Bupati No. 22 Tahun 2017 tentang tim pembina pencegahan dan penanggulangan Karlahut.
Sementara itu Camat Tebing Tinggi Barat Helfandi menjelaskan enam dari 2 desa yang ada di Kecamatan Tebing Tinggi Barat berpotensi besar terjadi kebakaran lahan.
Ia mengatakan enam desa tersebut adalah Tanjung Pranap, Kundur, Mengkikip, Tenan, Tanjung Darul Takzim dan Mekung.
Kebakaran yang terjadi sebagian besar disebabkan oleh faktor manusia yang membuka lahan dengan cara membakar atau membuang puntung rokok sembarangan dikawasan hutan.
Pada 2015 akibat faktor manusia ini telah menyebabkan terjadinya kabut asap di Selatpanjang yang sangat mengganggu semua sektor mulai ekonomi, pendidikan, keamanan dan lainya.
Untuk itu melibatkan semua unsur Kecamatan Tebing Tinggi Barat membentuk MPA juga upaya dalam memberdayakan masyarakat guna pencegahan dan penanggulangan Karlahut di wilayah setempat.
Camat akan mencoba berinovasi agar tidak memberatkan APBD tetapi dapat mandiri dengan mencari sumber-sumber pendanaan untuk menjamin eksistensinya.
"Masyarakat Peduli Api harus bisa mandiri, kita sudah berbadan hukum, dengan begitu MPA bisa melakukan kerjasama dengan semua pihak, bukan hanya dalam upaya memadamkan Karlahut tapi juga melakukan pencegahan dengan penanaman pohon," imbuh Helfandi.
Ia juga merencanakan akan mencoba membangun kerjasama dengan Badan Restorasi Gambut yang diketahui selalu menggunakan pihak ketiga dalam melestarikan kawasan Gambut Indonesia.
"Kita akan menangkap peluang ini untuk kesejahteraan MPA sebagai pengelola dilapangan," ucap Helfandi.
Berita Terkait
KAI Tanjungkarang imbau warga hati-hati melintas di perlintasan KA
Senin, 22 April 2024 16:33 Wib
Korban meninggal dalam kejadian KA tabrak bus warga Belitang OKU Timur
Minggu, 21 April 2024 22:49 Wib
KAI sebut tak ada korban dari penumpang KA Ekspres Rajabasa yang terlibat tabrakan
Minggu, 21 April 2024 19:04 Wib
3.345 orang menyeberang lewat Pelabuhan Tanjung Api Api pada H+3
Senin, 15 April 2024 18:38 Wib
Mobil pemudik tertabrak KA di Serang
Sabtu, 13 April 2024 22:47 Wib
KAI Palembang sebut jumlah penumpang capai 40.202 orang
Jumat, 12 April 2024 16:37 Wib
Polres OKU tingkatkan pengamanan di Stasiun Baturaja , penumpang arus mendominasi
Jumat, 12 April 2024 15:36 Wib
5.951 pemudik menyeberang lewat Pelabuhan Tanjung Api Api
Selasa, 9 April 2024 8:23 Wib