Jenewa (ANTARA/AFP) - Perbaikan secara besar-besaran diperlukan guna
menjamin akses air bersih dan sanitasi di seluruh dunia, menurut laporan
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Kamis, seraya memperingatkan bahwa
hampir dua miliar orang kini menggunakan air terkontaminasi tinja.
Ratusan
ribu nyawa melayang setiap tahun karena mereka terpaksa mengkonsumsi
air terkontaminasi, menurut keterangan WHO, seraya menyerukan investasi
besar-besaran guna membantu menyediakan akses air minum yang aman.
"Kini,
hampir dua miliar orang menggunakan sumber air minum terkontaminasi
tinja sehingga mereka berisiko terjangkit kolera, disentri, tifus dan
polio," ujar Maria Neira, kepala departemen kesehatan masyarakat WHO.
"Air
minum terkontaminasi diperkirakan menyebabkan lebih dari 500 ribu orang
meninggal dunia akibat diare setiap tahun dan merupakan faktor utama
pemicu sejumlah penyakit tropis yang biasanya terabaikan seperti
cacingan, schistosomiasis dan trakoma," imbuhnya.
Pada 2015,
Majelis Umum PBB menetapkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs),
serangkaian target aspiratis untuk memberantas kemiskinan dan
meningkatkan kesejahteraan manusia, termasuk upaya untuk menjamin akses
sanitasi dan air minum yang aman dan terjangkau hingga 2030.
Namun
menurut laporan pada Kamis, yang diterbitkan oleh WHO atas nama
UN-Water, negara-negara di dunia akan gagal mencapai target jika mereka
tidak meningkatkan investasi secara drastis, demikian AFP. (ab/
Berita Terkait
Diananda dan Arif Dwi perbanyak konsumsi air putih selama Ramadhan
Selasa, 26 Maret 2024 13:14 Wib
Benarkah lele yang disebar ke saluran air mampu cegah DBD, ini argumennya
Selasa, 26 Maret 2024 4:05 Wib
Istilah-istilah seputar ASI
Jumat, 22 Maret 2024 19:17 Wib
Musisi Franki harapkan presiden terpilih benahi industri musik
Kamis, 21 Maret 2024 18:58 Wib
Bandara Atung Bungsu Pagar Alam kembali beroperasi, Susi Air terbangi dari Palembang dan Bengkulu
Senin, 18 Maret 2024 23:00 Wib
Kodam Sriwijaya bangun saluran air untuk optimalkan pemanfaatan lahan rawa
Selasa, 12 Maret 2024 15:03 Wib
Mesjid di Natuna peroleh pelayanan air gratis
Selasa, 12 Maret 2024 11:02 Wib
KNKT rilis laporan insiden pilot-kopilot tertidur
Sabtu, 9 Maret 2024 13:15 Wib