Jakarta (Antarasumsel.com) - PT Pertamina memasang peringatan berupa sablon
bertuliskan "Hanya Untuk Masyarakat Miskin" pada tabung Elpiji
berkapasitas 3 kilogram.
Berdasarkan informasi dari Area Manager Communication dan Relations
JBB Yudi Nugraha di Jakarta, Kamis, hal tersebut bertujuan untuk
mencegah pihak-pihak yang tidak sesuai kategori yang ditetapkan oleh
Pemerintah menggunakan Elpiji 3 Kg yang merupakan produk bersubsidi.
Pertamina juga mengajak dan meminta seluruh lapisan masyarakat untuk
turut berperan serta mewujudkan pendistribusian dan penyaluran Elpiji
bersubsidi yang tepat sasaran.
Kemudian, terkait dengan mekanisme monitoring ketersediaan Elpiji 3
Kg, Pertamina memiliki Sistem Monitoring Penyaluran LPG 3 kilogram
(SIMOLEK).
Sistem ini bertujuan untuk memantau jalannya distribusi Elpiji 3 Kg
agar tepat sasaran, mulai dari agen resmi hingga ke seluruh pangkalan di
bawah agen.
Apabila ada indikasi penyelewengan Elpiji 3 Kg bersubsidi,
masyarakat dapat langsung melapor ke Kepolisian setempat, Pemerintah
Daerah, Hiswana Migas, atau ke Pertamina Center.
PT Pertamina menyatakan bahwa pasokan Elpiji untuk ukuran 3 kilogram bersubsidi di wilayah Jakarta masih stabil.
"Isu kelangkaan LPG ini selalu kami tindaklanjuti sesegera mungkin.
Pertamina sudah memberikan tambahan fakultatif. Selain itu kami langsung
menerjunkan tim untuk melakukan operasi pasar," kata Yudi Nugraha.
Pelaksanaan operasi pasar tersebut dilakukan sejak hari Selasa 4
April 2017 sd hari Kamis 6 April 2017 di beberapa titik lokasi di
wilayah Jakarta Timur, Jakarta Utara, Jakarta Pusat, Jakarta Barat,
Jakarta Selatan.
Masing-masing titik dialokasikan 560 tabung. Setiap konsumen hanya diperbolehkan membeli maksimal 2 tabung.
Operasi tersebut dalam rangka menindaklanjuti isu yang beredar
terkait warga yang kesulitan mendapatkan LPG 3 Kg bersubsidi di wilayah
Jakarta, tim Pertamina segera diterjunkan ke lokasi, namun dari hasil
pantauan lapangan, tidak terlihat adanya antrian dan dari sisi penjualan
tidak menunjukkan grafik yang signifikan.
Untuk menanggulangi informasi tersebut dan demi memenuhi kebutuhan
masyarakat, Pertamina menggelar Operasi Pasar. Khusus untuk operasi
pasar, harga jual yang diberlakukan sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi
(HET) pangkalan, yakni Rp16.000. Selain operasi pasar, Pertamina sudah
memberikan alokasi tabung fakultatif (tambahan) sejumlah 402.840 tabung
atau 1.208 MT untuk wilayah Jakarta.
Berita Terkait
KPPU imbau SK Gubernur Sumsel soal pejualan LPG 3 kg direvisi
Rabu, 20 Maret 2024 14:29 Wib
Pertamina sebut stok elpiji di OKU Raya aman selama Ramadhan
Selasa, 12 Maret 2024 21:29 Wib
Medco E&P kembangkan sumur gas baru pasok kebutuhan energi nasional
Kamis, 7 Maret 2024 10:22 Wib
Alsintan berbahan bakar gas akan perkuat petani OKU Sumsel
Jumat, 23 Februari 2024 17:59 Wib
PGN Palembang targetkan 65.701 pelanggan jaringan gas pada 2024
Selasa, 20 Februari 2024 20:18 Wib
Mengoptimalkan penemuan sumber gas besar
Minggu, 4 Februari 2024 17:56 Wib
KLHK kolaborasikan aksi pengendalian iklim di regional Sumatera
Selasa, 30 Januari 2024 16:41 Wib
Siswa SD dipulangkan karena terganggu bau gas kimia di Cilegon
Selasa, 23 Januari 2024 14:52 Wib