Menperin resmikan kapal semen curah produksi Batam

id Airlangga Hartarto, Menperin, MV Iriana, kapal angkut semen curah, electric propulsion

Menperin resmikan kapal semen curah produksi Batam

Airlangga Hartarto (ANTARA/Akbar Nugroho Gumay/Ang)

Batam (Antarasumsel.com) - Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto meresmikan MV Iriana dengan kapasitas cargo 10.000 DWT yang merupakan kapal angkut semen curah pertama dibangun di Indonesia yang menggunakan teknologi "electric propulsion".

"Industri galangan kapal merupakan prioritas bagi pihaknya karena mencangkup segala aspek sebagai pelengkap poros maritim," kata Airlangga saat peresmian di galangan kapal PT Sumber Marine Shipyard, Tanjunguncang sesuai dengan rilis yang disampaikan BP Batam, Sabtu.

Teknologi tersebut menggerakkan baling-baling kapal dengan tenaga listrik yang dihasilkan oleh "Electric Motor", sehingga hemat bahan bakar serta ramah lingkungan.

"Industri galangan kapal merupakan prioritas bagi Kemenperin, di mana terdapat padat modal, padat terknologi dan padat karya," ucapnya.

Menurutnya industri ini sangat strategis untuk mempengaruhi perkembangan infratruktur dan konektivitas pada suatu daerah di mana akan melengkapi poros maritim yang semakin kuat.

Harapan tersebut disampaikan kepada BP Batam selaku pemangku kepentingan di Batam untuk selalu berupaya mendorong dan menciptakan nilai tambah bagi Kota Batam.

"Pemerintah punya banyak proyek infrastruktur yang bisa menunjang Batam untuk 'revive', jadi tinggal bagaimana dorongan nanti juga BP Batam untuk melobi kementerian yang lain seperti ESDM, dan beberapa kontraktor yang telah memperoleh pekerjaan. Saya usulkan untuk diundang ke Batam sehingga mereka diberikan gambaran, platform-paltform," tutur Airlangga.

        Ia juga menambahkan dengan pembangunan kapal tersebut dapat menghemat devisa sekitar Rp260 miliar untuk satu kapal sehingga dapat memperkerjakan banyak tenaga kerja lokal dan memperkuat mata uang rupiah.

        Pemilik PT Sumber Marine Shipyard, Haneco WL mengaku bangga pihaknya mampu menyelesaikan kapal angkut semen curah berteknologi elektrik tersebut.

"MV Iriana murni hasil karya anak bangsa Indonesia. Ini adalah wujud komitmen kami di dalam negeri sesuai misi Indonesia menuju poros maritim, dengan pengerjaan satu tahun dengan 800 pekerja keberhasilan ini mampu membuat kapal berteknologi tinggi," ujarnya.

Haneco juga sempat mengucapkan apresiasinya kepada semua pihak yang terlibat dalam proyek pembangunan MV Iriana di PT Sumber Marine Shipyard.

Hadir dalam kesempatan tersebut Dubes RI untuk Singapura, Staf Khusus Kementeriann Menko Maritim, Ketua INSA, Kepala Kantor Pelabuhan Laut Batam, kontraktor, delegasi Pemprov dan Shipyard Taiwan.

Kepala BP Batam Hatanto Reksodipoetro mengatakan Badan Pengusahaan (BP) Batam terus berkomitmen untuk menumbuh kembangkan sektor industri galangan kapal secara luas melalui dukungan kebijakan dan iklim usaha yang kondusif.

Dalam kesempatan tersebut, Hatanto mengapresiasi atas peresmian kapal MV Iriana dimana mampu memberikan nilai tambah bagi perekonomian dan industri kapal di Batam. Menurutnya, industri galangan kapal saat ini sedang mengalami penurunan prekonomian secara global.
 
"Atas nama BP Batam, kami ucapkan selamat atas peresmian kapal pada saat industri shipyard mengalami kelesuan, tentu dapat memberikan motivasi dan penghargaan yang tinggi terhadap prekonomian," kata dia.

Dirinya juga meyakinkan, pihaknya akan selalu membuka diri dan terus berupaya memberikan strategi khusus melalui forum dan koordinasi ditingkat pusat untuk tetap menjaga industri galangan kapal di Kota Batam.

Ia juga menyampaikan rasa bangga bahwa bangsa Indonesia harus bangga buatan anak negeri mampu bersaing di dunia internasional.