Pemerintah sambut positif masuknya Sponsor Liga 1

id Imam Nahrawi, sepakbola, liga 1, Pemuda dan Olahraga, Kemenpora, sponsor besar, kompetisi Liga

Pemerintah sambut positif masuknya Sponsor Liga 1

Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi (FOTO ANTARA)

Ngawi (Antarasumsel.com) - Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menyambut positif masuknya sponsor besar yang bakal mendukung bergulirnya kompetisi Liga 1 yaitu Go-Jek.

"Siapapun pihak swasta yang memberikan dukungan, gak ada soal. Itu lebih baik," kata Menpora Imam Nahrawi di sela pelatihan IKA UINSA Korda Madiun Raya di Pendopo Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Ahad.

PT Liga Indonesia Baru (LIB) selalu operator kompetisi Liga 1 sebelumnya telah mengumumkan secara resmi jika telah mendapatkan sponsor utama yaitu perusahaan aplikasi ojek online. Dengan demikian, nama Go-Jek akan menjadi titel kompetisi sepak bola paling tinggi di Indonesia itu.

Meski telah mendapatkan sponsor utama, PT LIB akan terus mencari sponsor pendamping. Informasi yang berkembang sudah banyak perusahaan-perusahaan yang bakal memberikan dukungan kompetisi yang bakal digulirkan 15 April itu.

Menurut menpora, untuk kompetisi profesional pihaknya memang memberikan keleluasaan kepada operator dan induk organisasi sepak bola Indonesia. Hanya saja, terkait penyelenggaraan kegiatan olahraga sudah diatur dalam sistem keolahragaan nasional.

"Pemerintah menguru multi event saja. Kami berharap perusahaan-perusahaan besar bisa membantu pelaksanaan kompetisi di Indonesia," kata pria yang akrab dipanggil Cak Imam itu.

Selama ini kompetisi sepak bola tertinggi di Indonesia menjadi incaran sponsor. Sebelum Go-Jek menjadi sponsor utama, sudah ada beberapa perusahaan yang juga menjadi sponsor utama pada kompetisi tertinggi sebelumnya.

Perusahaan yang terakhir menjadi sponsor utama kompetisi yang saat itu Indonesia Super League (ISL) 2015 adalah bank QNB. Hanya saja kompetisi ini harus berhenti di tengah jalan karena terjadi polemik antara PSSI dengan pemerintah dalam hal ini Kemenpora.

Dengan bergulirnya kembali kompetisi diharapkan denyut nanti persepakbolaan nasional kembali bergairah. Apalagi operator juga memperbolehkan klub mengontrak pemain bintang kelas dunia meski ada beberapa aturan yang harus dipenuhi.