Sarilamak, Sumbar (Antarasumsel.com) - Sejumlah sekolah di Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar) diliburkan akibat bencana banjir dan longsor yang melanda daerah tersebut pada Jumat dini hari.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Limapuluh Kota Radimas saat dihubungi dari Payakumbuh, Senin, mengatakan bagi sekolahnya yang rusak berat diliburkan dan sementara mereka belajar di rumah saja.
Sementara bagi sekolah-sekolah yang hanya rusak ringan atau hanya dipenuhi lumpur atau sampah dapat dibersihkan dengan secepatnya sehingga proses belajar dan mengajar dapat segera dilaksanakan.
"Untuk itu sekolah-sekolah yang dilanda banjir dapat dengan segera dibersihkan lumpur akibat bencana tersebut," kata dia.
Ia menerangkan untuk membersih lumpur serta sampah akibat banjir, pihaknya membutuhkan bantuan dari personel dan kendaraan pemadam kebakaran karena tidak memungkinkan memberdayakan masyarakat.
"Masyarakat atau orang tua murid tidak mungkin diberdayakan karena mereka sibuk membersihkan tempat tinggalnya serta peralatan rumah tangga," ujar dia.
Sementara kondisi saat ini banyak peralatan belajar siswa baik di rumah atau di sekolah yang rusak atau basah karena banjir, untuk itu perlu segera dikeringkan agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar.
Hal itu pemerintah setempat tidak memiliki anggaran untuk pengadaan buku baru. Akan tetapi pihaknya akan mengusahan bantuan ke Pemprov Sumbar dan Pemerintah Pusat untuk memenuhi kebutuhan buku bagi siswa.
Radimas menyebutkan saat ini ada empat sekolah di kabupaten tersebut yang dalam keadaan rawan, yang mana dua diantaranya berada di Kecamatan Pangkalan Koto Baru serta dua di Kecamatan Kapur IX.
Pihaknya sudah mengupayakan agar sekolah-sekolah tersebut agar segera dipindahkan sehingga setiap terjadi banjir dapat kurangi dampaknya.
Sebelumnya Kapolres Limapuluh Kota, AKBP Bagus Suropratomo mengatakan kabupaten tersebut mulai surut sejak Sabtu dini hari sehingga warga mulai membersihkan rumahnya masing-masing dari material yang terbawa banjir itu.
Pantauan di Pangkalan pada Senin siang terlihat masyarakat sudah mulai membersihkan rumah dari lumpur akibat bencana tersebut.
Mereka juga membersihkan peralatan rumah tangga, antara lain barang-barang eletronik, pecah belah, dan peralatan dapur. Selain itu mereka juga menjemur kasur serta pakaian yang basah dan kotor akibat banjir tersebut.
Ia menambahkan sebelumnya ada delapan kecamatan di daerah yang dilanda bencana, baik itu banjir maupun longsor
Akibatnya akses Sumbar dengan Riau untuk sementara waktu lumpuh karena ada ruas jalan antara kedua daerah terputus atau amblas.
Berita Terkait
Dinas Pendidikan Palembang liburkan TK-SMP dua pekansambut Lebaran
Kamis, 28 Maret 2024 17:33 Wib
Ombudsmanminta pihak sekolah tidak wajibkan acara perpisahan
Senin, 25 Maret 2024 14:28 Wib
Guru berstatus ASN PPPK bisa jadi kepala sekolah
Kamis, 21 Maret 2024 0:30 Wib
Pelajar di Jakarta Pusat belajar dari rumah saat pengumuman hasil Pemilu
Selasa, 19 Maret 2024 21:59 Wib
Plafon-atap rusak dan ganggu proses belajar, SDN 18 Kayugung segera diperbaiki
Jumat, 15 Maret 2024 20:41 Wib
Gerakan Sekolah Sehat digalakan di OKU Timur
Jumat, 8 Maret 2024 20:00 Wib
Pemkab Banyuasin libatkan sekolah untuk jaga inflasi
Rabu, 6 Maret 2024 20:07 Wib
Disdik OKU tetapkan libur sekolah awal Ramadhan 1445 Hijriyah
Rabu, 6 Maret 2024 18:59 Wib