Koba (Antarasumsel.com) - Anggota DPRD Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Maryam menilai sejumlah objek wisata di daerah itu kurang tertata dengan baik sehingga belum mampu menjadi magnet bagi wisatawan mancanegara.
"Kelemahan objek wisata daerah ini yaitu masih perlu penataan dan peningkatan fasilitas pendukung, kalau panorama alamnya sudah bagus," katanya di Koba, Sabtu.
Ia menjelaskan, ke depan harus dilakukan inventarisasi terhadap beberapa objek wisata dan mana yang harus menjadi skala prioritas untuk dijadikan destinasi wisata utama.
"Sebenarnya Bangka Tengah ini secara gegrafis sangat strategis karena lebih dekat dengan Kota Pangkalpinang yang akses transportasinya lebih mudah, namun harus didukung oleh potensi wisata yang menarik dan layak jual," ujarnya.
Ia mengatakan, pengembangan kawasan wisata memang membutuhkan waktu yang lebih panjang dan melibatkan lintas sektor karena saling keterkaitan.
"Tidak perlu berpikir bagaimana melakukan promosi besar-besaran, apa adanya saja yang penting lebih ditingkatkan intensitasnya," ujarnya.
Kemudian, harus jelas potensi wisata apa yang menjadi ciri khas di daerah ini sehingga para wisatawan bisa memilih.
"Misalnya kalau ke Belitung mungkin mengedepankan kawasan pantai, Bangka Barat objek wisata sejarah maka Bangka Tengah harus melirik potensi yang berbeda dari objek wisata itu," ujarnya.
Berita Terkait
Antibiotik tak melulu diperlukan atasi radang telinga tengah
Kamis, 28 Maret 2024 13:28 Wib
Polisi: Nelayan jangan gunakan bom saat melaut
Selasa, 26 Maret 2024 11:53 Wib
Pencuri kena sial tertangkap setelah bobol rumah jaksa
Sabtu, 23 Maret 2024 10:55 Wib
Sembilan tewas akibat Israel mengebom truk bantuan di Gaza tengah
Senin, 4 Maret 2024 10:29 Wib
Rupiah awal pekan melemah di tengah naiknya PMI manufaktur AS
Senin, 4 Maret 2024 10:02 Wib
Peziarah dari Timur Tengah menghadiri puncak ziarah kubro di Palembang
Minggu, 3 Maret 2024 18:49 Wib
Rupiah melemah di tengah menurunnya ekspektasi penurunan suku bunga AS
Kamis, 29 Februari 2024 10:45 Wib
Rupiah turun di tengah sinyal kurang dovish dari bank sentral AS
Senin, 26 Februari 2024 11:54 Wib