Kasus gizi buruk di Bengkulu menurun

id gizi buruk, busung lapar, bengkulu, Dinas Kesehatan, Kota Bengkulu, Herwan Antoni, enam kasus

Kasus gizi buruk di Bengkulu menurun

Ilustrasi (ANTARA/dok)

Bengkulu (Antarasumsel.com) - Dinas Kesehatan Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, menyebutkan kasus gizi buruk yang terjadi sepanjang 2016 sampai Januari 2017 pada anak di daerah itu mengalami penurunan jika dibandingkan dengan periode yang sama di 2015.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu Herwan Antoni, di Bengkulu, Jumat, mengatakan, pada Januari 2016-Januari 2017 hanya ada dua kasus gizi buruk di Bengkulu, berbeda dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, tercatat lebih tinggi yakni enam kasus.

"Kita bersyukur ada penurunan, tetapi jika masih ada kasus, kita tetap berikan perhatian khusus untuk menekannya, harapannya tidak ada lagi anak yang menderita gizi buruk," kata dia.

Walaupun sepanjang 2016 hingga Januari 2017 hanya ada dua kasus, lanjut Herwan bukan berarti anak-anak di Bengkulu terbebas dari ancaman gizi buruk.

"Tidak bisa kita pungkiri, tingkat kemiskinan menjadi salah satu penyebab, penyebab lain yakni ketidaktahuan orang tua dalam memberikan nutrisi," kata dia lagi.

Untuk menekan risiko tersebut, Dinas Kesehatan Kota Bengkulu menggelar berbagai program seperti sosialisasi, pengayoman bagi masyarakat serta orang tua muda yang baru memiliki buah hati, juga pendampingan sejak masa kehamilan.

Seorang ibu di rumah, lanjut dia harus mengetahui makanan sehat penuh nutrisi yang semestinya menjadi konsumsi anak, sehingga menjaga tumbuh kembang anak menjadi lebih baik.

Anak penderita gizi buruk menurut Herwan, akan menghambat pertumbuhan fisiknya begitu juga perkembangan otak, dan lebih mudah terserang berbagai macam penyakit.

"Anak atau balita yang menderita gizi buruk juga berisiko tiga kali lipat terancam kematian dibandingkan anak yang hidup normal," ujarnya.