Palembang (Antarasumsel.com) - Masyarakat Transportasi Indonesia Sumatera Selatan mempelopori pembuatan biopori melalui program Gerakan Satu juta Biopori guna meminimalisir banjir pada musim penghujan di daerah itu.
"Program kemanusiaan dan sosial ini tujuannya membantu pemerintah untuk mengantisipasi terjadinya banjir di sejumlah ruas jalan di Kota Palembang," kata Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Sumatera Selatan, Prof Erika Buchori pada acara kegiatan perdana pembuatan 10 lubang biopori yang dipusatkan di Jalan Residen Abdul Rojak Palembang, Kamis.
Dalam acara yang dibuka Wali Kota Palembang diwakili staf ahli bidang Pensosmas Rubinsi itu, Prof Erika menjelaskan, gerakan sejuta biopori dengan cara membuat lubang dan memasukan bahan organik untuk mempercepat resapan air agar mampu meminimalisir kerusakan jalan akibat genangan air.
Gerakan Sejuta Biopori ini direncanakan tahap selanjutnya sepanjang jalan di Pusat Kota Palembang, dan jalan nasional di Kabupaten Muba dan Banyuasin yang selama ini digenangi air saat hujan.
Cara membuat lubang biopori menggunakan bor linggis dengan diameter lubang berukuran 10-15 cm dan kedalaman sekitar 12 cm.
Ia mengajak masyarakat untuk meningkatkan kepedulian lingkungan terhadap kota sehingga terhindar dari banjir.
Sementara, Winda Fadilah, salah satu mahasiswi Unsri mengatakan program gerakan sejuta biopori adalah cara mengantisipasi genangan air yang sering terjadi di sejumlah ruas jalan di Kota Palembang, dan memberikan kenyamanan bagi pengguna jalan agar terhindar dari kecelakaan lalulintas di jalan raya.
MTI Sumsel pelopori gerakan satu juta biopori
Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Prof Erika sedang menutup lubang biopori yang sudah dimasukan sampah organik. (ist)
....Program kemanusiaan dan sosial ini tujuannya membantu pemerintah untuk mengantisipasi terjadinya banjir....
